Bobo.id - Otak merupakan organ tubuh manusia yang paling penting, karena otak merupakan pusat kontrol berbagai fungsi tubuh manusia.
Selain itu, otak juga merupakan pusat segala aktivitas yang berjalan dalam tubuh.
Misalnya, jantung yang berdetak karena perintah otak, sinyal yang dikirimkan ke otak untuk menandakan kalau kita sudah kenyang, maupun berbagai fungsi tubuh lainnya.
Sayangnya, sama seperti organ tubuh lainnya yang ada pada tubuh manusia, otak juga bisa terserang penyakit dan mengalami infeksi, yang disebut juga sebagai peradangan.
Karena berbagai infeksi itu menyerang organ tubuh terpenting, maka penyakit ini bisa berbahaya bagi manusia.
Yuk, ketahui apa saja infeksi yang bisa menyerang otak manusia!
Baca Juga: Sering Alami Leher Kaku atau Sulit Gerakkan Leher dan Menoleh, Apakah Berbahaya?
1. Encephalithis
Encephalithis atau ensefalitis adalah peradangan pada otak yang disebabkan oleh infeksi virus, akibatnya otak akan mengalami pembengkakan akut.
Selain karena infeksi virus, ensefalitis juga bisa terjadi karena adanya kelainan pada sistem imun yang mengalami kelainan.
Virus yang paling banyak menyebabkan munculnya ensefalitis adalah virus herpes simpleks, cacar air, hingga campak.
Hal ini kemudian menyebabkan sistem imun mengalami kekeliruan dan justru menyerang jaringan otak.
Beberapa gejala awal dari ensefalitis adalah sakit kepala dan fotofobia atau mata terasa sakit saat terkena cahaya, sehingga mata menjadi lebih sensitif pada cahaya.
Penyakit ensefalitis bisa menyebabkan penderitanya menjadi kehilangan memori.
Biasanya, ensefalitis banyak menyerang anak-anak, sedangkan pada orang dewasa, terjadi jika kekebalan tubuhnya lemah.
Baca Juga: Tak Disangka, 5 Buah Ini Ternyata Mengandung Karbohidrat! Apa Bisa Bikin Kenyang Seperti Nasi?
2. Abses Otak
Abses otak adalah kondisi di mana ada kumpulan nanah yang berkembang di otak, sebagai respons atas infeksi dan trauma.
Kondisi abses otak bisa disebabkan oleh infeksi maupun jamur, sehingga muncul parasit yang menginfeksi otak.
Nah, saat parasit sudah menginfeksi otak, maka akan terjadi pembengkakan dan peradangan yang terjadi pada otak.
Abses otak merupakan penyakit yang berbahaya dan bisa mengancam, karena kumpulan nanah menyebabkan adanya tekanan pada pembuluh darah.
Baca Juga: Dipercaya Menyebabkan Mata Minus, Benarkah Menonton Televisi Terlalu Dekat Bisa Merusak Mata?
Hal ini disebabkan karena tengkorak kepala tidak fleksibel dan tidak bisa mengembang.
Ketika tekanan akibat abses ini menekan pembuluh darah, maka oksigen akan kesulitan mencapai otak, yang menyebabkan adanya kerusakan pada jaringan halus di otak.
Ada beberapa gejala yang menandai seseorang menderita abses otak, seperti kejang yang merupakan tanda awal terbentuknya abses, hingga mual dan muntah yang terjadi ketika ada tekanan pada otak.
3. Meningitis
Pada otak manusia, terdapat lapisan pelindung yang berfungsi mengelilingi otak serta saraf tulang belakang. Lapisan ini disebut juga sebagai meninges.
Ketika lapisan meninges ini terinfeksi, maka akan menyebabkan penyakit yang disebut meningitis.
Penyakit meningitis bisa disebabkan oleh beberapa sebab, seperti infeksi virus, maupun infeksi bakteri dan jamur.
Pembengkakan pada lapisan atau selaput ini muncul dari cairan yang terinfeksi oleh virus, jamur, atau bakteri.
Gejala umum dari penyakit ini adalah sakit kepala, demam tinggi, mual dan muntah, leher kaku, kejang, linglung, hingga sulit konsentrasi.
4. Cerebal Malaria
Penyakit malaria ternyata juga bisa menyebabkan terjadinya infeksi pada otak manusia, yaitu cerebal malaria atau malaria serebral.
Panyakit malaria serebral adalah komplikasi neurologis atau saraf yang paling parah dari malaria, akibat adanya infeksi Plasmodium flciparum.
Kondisi ini biasanya muncul saat penyakit malaria menyebabkan komplikasi karena tidak segera mendapatakan pengobatan yang tepat.
Baca Juga: Menguatkan Tulang Hingga Menjaga Jantung, Ini Manfaat Ajaib dari Kuaci
Anak-anak maupun orang dewasa sama-sama bisa terkena penyakit ini, namun biasanya anak-anak yang terkena penyakit malaria serebral terjadi di Afrika sub-Sahara, yang menyerang anak usia lima tahun.
Sedangkan pada orang dewasa, malaria serebral banyak terjadi di Asia Tenggara.
Meskipun sembuh dari penyakit ini, biasanya penderita akan mengalami kelainan nerurologis dan kognitif, seperti kesulitan perilaku, epilepsi, hingga kecacatan saraf.
-----
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dunia satwa dan komik yang kocak, langsung saja berlangganan majalah Bobo, Mombi SD, NG Kids dan Album Donal Bebek. Tinggal klik di https://www.gridstore.id
Yuk, lihat video ini juga!
Source | : | Kompas.com,alodokter.com |
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR