Tokoh Perjanjian Linggarjati
Perundingan dan Perjanjian Linggarjati melibatkan beberapa tokoh yang mewakili pihak-pihak yang terlibat.
Indonesia diwakili oleh Sutan Syarhrir sebagai ketua. Beliau ditemani oleh A K Gani, Susanto Tirtoprojo, dan Mohammad Roem.
Belanda diwakili oleh Wim Schermerhorn sebagai ketua dan ditemani oleh Max Von Poll, H J van Mook, dan F de Baer.
Sementara Inggris sebagai penanggungjawab diwakili oleh Lord Killearn.
Dampak Setelah Perjanjian Linggarjati
Setelah Perjanjian Linggarjati dibuat, ada beberapa dampak yang dialami oleh Indonesia.
Dari sisi positifnya, citra Indonesia semakin kuat di mata dunia internasional setelah diakui kemerdekaannya oleh Belanda; Belanda mau mengakui kekuasaan Indonesia atas Pulau Jawa, Madura, dan Sumatra secara de facto; dan koflik Indonesia-Belanda selesai.
Sisi negatifnya, wilayah kekuasaan Indonesia kecil dan harus mengikuti persemakmuran Indo-Belanda, perjanjian yang ditentang oleh sejumlah masyarakat, Sutan Syahrir dianggap memberi dukungan pada Belanda, serta Belanda jadi memiliki waktu mempersiapkan agresi militer.
Kemudian, empat bulan setelah Perjanjian Linggarjati, pada 20 Juli 1947 Belanda berkhianat dengan menyatakan tidak terikat lagi pada Perjanjian Linggarjati.
Bahkan, tanggal 21 Juli 1947 Belanda menyerang Indonesia kembali yang dikenal dengan Agresi Militer Belanda I.
(Penulis: Serafica Gischa)
-----
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dunia satwa dan komik yang kocak, langsung saja berlangganan majalah Bobo, Mombi SD, NG Kids dan Album Donal Bebek. Tinggal klik di https://www.gridstore.id
Bisa Mengisi Waktu Liburan, Playground Berbasis Sains Interaktif Hadir di Indonesia!
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Avisena Ashari |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR