Bobo.id – Menu sahur apa yang jadi favorit teman-teman?
Kita memang bisa mengonsumsi berbagai jenis makanan saat sahur, tapi ada menu sahur yang sebaiknya dihindari, lo!
Tahukah kamu? Menu makanan yang asin juga merupakan salah satu menu sahur yang sebaiknya dihindari.
Penyebab menu asin sebaiknya dihindari saat sahur adalah makanan yang asin bisa membuat kita lekas haus.
Makanan yang Dihindari Saat Sahur
Makanan yang asin atau mengandung garam yang tinggi sebaiknya dihindari saat kita bersantap sahur, nih, teman-teman.
Contoh makanan yang mengandung kadar garam tinggi misalnya seperti makanan instan.
Bersumber dari Kompas.com, menurut keterangan dari ahli gizi Universitas Gadjah Mada, Dian Caturini Sulistyoningrum, ada salah satu makanan yang sebaiknya kita hindari saat sedang sahur atau berbuka puasa.
Menurut beliau, saat sahur dan berbuka puasa sebaiknya kita tidak terlalu banyak mengonsumsi makanan yang mengandung garam tinggi.
Ini karena makanan asin justru membuat kita mudah kehausan.
Makanan yang memiliki kadar garam tinggi memang bisa memicu rasa haus.
Kok bisa, ya, makanan yang asin membuat kita lekas haus?
Coba kita cari tahu penjelasannya, yuk!
Baca Juga: Ada yang Berbuka Puasa dengan Kurma, Ada Juga yang Minum Air Lebih Dulu, Lebih Baik Mana?
Mengapa Makanan Asin Bisa Membuat Kita Lekas Haus?
Mungkin saat malam hari setelah berbuka puasa, ada di antara teman-teman yang ingin makan camilan.
Misalnya, camilan yang teman-teman makan adalah makanan yang asin seperti keripik kentang atau makanan asin lainnya.
Saat kita makan camilan yang asin, lama kelamaan kita merasa haus, nih.
Rupanya, garam yang masuk ke sistem pencernaan kita masuk ke dalam aliran darah dan menaikkan kadar garam di tubuh kita.
Nah, saat itu darah yang kadar garamnya tinggi melihat ke dalam pembuluh darah vena dan arteri.
Kondisi kadar garam yang tinggi pada darah pun membuat tubuh mengira adanya ketidakseimbangan di tubuh.
Ketika kandungan garam pada cairan di sekitar sel lebih tinggi dibandingkan kandungan garam dalam sel, cairan di luar ini akan menarik cairan lebih banyak dari dalam sel. Kondisi ini disebut sebagai hypernatremia.
Hal yang Terjadi di Otak Saat Kita Haus
Bagian otak yang membuat kita merasa membutuhkan air minum terletak di hipotalamus, teman-teman.
Saat hypernatremia terjadi, pembawa pesan di tubuh memberi tahu otak kalau tubuh kita mengalami dehidrasi atau kekurangan cairan.
Baca Juga: Kurma Rasanya Manis, Apakah Kurma Aman Dikonsumsi Pasien Diabetes?
Saat sensor di bagian otak tersebut sudah menerima pesan kalau ada terlalu banyak sodium dalam aliran darah, ini adalah saat di mana kita jadi merasa kehausan, teman-teman.
Namun tidak semua orang mengalami proses yang sama, nih.
Ada juga orang dengan kondisi usia atau kesehatan tertentu yang tidak bisa memberi tahu tubuh kalau sel tubuh butuh cairan dari air minum.
Jika kita tidak bisa merasakan rasa haus, ini bisa berbahaya, teman-teman. Apalagi tubuh kita lebih banyak mengandung air dan organ di tubuh butuh air untuk bisa bekerja dengan baik.
Terjaganya kadar air di tubuh kita juga penting bagi pengaturan suhu tubuh dan transportasi vitamin, hormon, dan mineral ke bagian tubuh yang membutuhkanna.
Nah, untuk mencegah tubuh jadi kurang cairan dan kita merasa haus, hindari mengonsumsi makanan asin saat sahur dan berbuka puasa, ya.
Jangan lupa juga untuk tetap minum air putih saat berbuka puasa, malam hari sebelum tidur, juga saat sahur, agar kebutuhan cairan tubuh tetap tercukupi.
Baca Juga: Cegukan saat Puasa Bisa Diatasi Tanpa Minum Air, Begini 4 Cara yang Bisa Dilakukan!
-----
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dunia satwa dan komik yang kocak, langsung saja berlangganan majalah Bobo, Mombi SD, NG Kids dan Album Donal Bebek. Tinggal klik di https://www.gridstore.id
Source | : | Kompas.com,Howstuffworks |
Penulis | : | Avisena Ashari |
Editor | : | Avisena Ashari |
KOMENTAR