Masing-masing motif ini memilik falsafah yang berbeda-beda.
Asal mula nama Parang sendiri berasal dari pereng yang berarti lereng atau tebing. Hal ini sesuai dengan pola pada motif ini, yaitu Perengan.
Perengan merupakan penggambaran garis dari tinggi ke rendah secara diagonal atau miring. Mirip seperti lereng.
Batik Truntum
Motif Batik Truntum, menurut Kanjeng Pangeran Winarnokusumo, bermula dari masa Pakubuwono III.
Saat itu, prameswari atau istrinya membuat motif batik yang terlihat seperti gambaran bintang bertaburan di langit. Itulah asal mula motif batik Truntum.
Motif batik ini juga memiliki falsafah tersendiri, yakni walaupun dalam keadaan gelap, sekedip bintang bisa menerangi. Artinya, dalam kegelapan pun, masih ada titik terang juga.
Soal
1. Kini batik dapat kita jumpai di luar Pulau Jawa. Menurut pendapatmu, apakah filosofi batik di luar Jawa sama dengan batik yang berasal dari Jawa?
2. Terdapat dua corak batik yang dipakai keluarga kerajaan, yaitu Parang dan Truntum. Menurutmu, bagaimana perbedaan falsafah kedua corak batik tersebut?
3. Jika kamu diwariskan keterampilan membatik, bagaimana cara kamu mengajarkan keterampilan batik tersebut kepada temanmu, agar menjadi keterampilan yang bisa diminati oleh orang lain?
Jawablah soal-soal ini dengan melihat rangkuman sebelumnya, ya! Selamat belajar dari rumah, teman-teman!
Baca Juga: Ringkasan dan Soal Materi Belajar dari Rumah TVRI, 4 Mei 2020: Sahabat Pelangi: Juara Sejati
-----
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dunia satwa dan komik yang kocak, langsung saja berlangganan majalah Bobo, Mombi SD, NG Kids dan Album Donal Bebek. Tinggal klik di www.gridstore.id.
Penulis | : | Iveta Rahmalia |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR