Bobo.id - Teman-teman sudah lihat tayangan Belajar dari Rumah TVRI hari ini, 4 Mei 2020? Dalam tayangan hari ini, ada pembahasan tentang kain batik.
Berikut rangkuman dan soal dari tayangan Kain Batik di program Belajar dari Rumah TVRI.
O iya, sebelumya, lihat juga jadwal tayangannya hari ini dan link live streaming-nya:
Jadwal Program Tayangan Belajar dari Rumah di TVRI, Senin 4 Mei 2020:
1. 08.00-08.30: PAUD dan sederajat - Jalan Sesama: Teka Teki
2. 08.30-09.00: SD Kelas 1-3 dan sederajat - Sahabat Pelangi: Juara Sejati
3. 09.00-09.30: SD Kelas 4-6 dan sederajat - Gemar Matematika: Operasi Hitung Bilangan
4. 09.30-10.00: SMP dan sederajat - Kain Batik
5. 10.00-10.30: SMA dan sederajat - Bekerja Lebih Baik
6. 10.30-11.00: Parenting - Narkotika dan Permasalahan Remaja
Baca Juga: Perbedaan Falsafah Batik Parang dan Truntum yang Dipakai Keluarga Kerajaan
Kalau teman-teman sedang tidak bisa menonton di televisi, berikut Bobo bagikan tautan live streaming Belajar dari Rumah di TVRI.
Teman-teman cukup klik salah satu tautan berikut ini:
Link Live Streaming Belajar dari Rumah via Video.com
Link Live Streaming Belajar dari Rumah via TVRI
Rangkuman Tayangan Kain Batik, Program Belajar dari Rumah TVRI
Filosofi Batik di Pulau Jawa dan di Luar Pulau Jawa
Daerah-daerah yang menjadi asal mula batik biasanya berasal dari daerah di Pulau Jawa. Contohnya Pekalongan, Solo, dan Yogyakarta.
Namun, tahukah teman-teman? Batik tidak hanya kita jumpai di daerah Jawa. Ada juga batik di luar Pulau Jawa yang motifnya tidak kalah unik.
Contohnya Batik Bali, Batik Madura, dan Batik Kalimantan.
Corak atau pola batik di setiap daerah berbeda-beda. Masing-masing motif memiliki filosofi yang berbeda-beda juga.
Beberapa faktor yang memengaruhi lahirnya motif batik antara lain adalah letak geografis, misalnya di daerah pesisir akan menghasilkan batik dengan motif yang berhubungan dengan laut, begitu pula dengan yang tinggal di pegunungan akan terinspirasi oleh alam sekitarnya.
Selain itu, motif batik juga dipengaruhi sifat dan tata penghidupan daerah, kepercayaan dan adat di suatu daerah, serta keadaan alam sekitar termasuk flora dan fauna.
Faktor-faktor itu jugalah yang memengaruhi filosofi dari motif batik itu sendiri. Karena itulah, filosofi batik di luar Pulau Jawa, akan berbeda dengan batik yang berasal dari Pulau Jawa.
Baca Juga: Apakah Filosofi Batik di Luar Pulau Jawa Sama dengan Batik yang Berasal dari Jawa? Yuk, Cari Tahu!
Falsafah Batik Parang dan Truntum
Motif Truntum dan Motif Parang, terutama Parang Kusumo merupakan motif batik yang dipakai keluarga kerajaan.
Kedua motif batik ini memiliki falsafah yang berbeda. Apa saja perbedaan falsafah kedua batik ini? Dari tayangan Belajar dari Rumah TVRI, kita bisa tahu cerita asal mula kedua motif batik ini muncul.
Apakah teman-teman sudah menyaksikan tayangannya? Yuk, cari tahu perbedaan falsafah batik Parang dan Truntum!
Batik Parang Kusumo
Menurut Kanjeng Pangeran Winarnokusumo, seorang budayawan keraton, motif batik Parang Kusumo dibuat pada zaman Panembahan Senopati.
Corak batik ini dibuat diagonal atau miring, dengan dasar warna hitam atau coklat. Namun, ada juga warna putih dalam motif batik ini.
Motif batik ini memiliki falsafah bahwa dalam dunia ini ada gelap dan ada terang. Maksudnya, di dunia ini kita pasti mengalami susah, tapi juga akan mengalami senang.
Selain Parang Kusumo, ada juga motif Parang jenis lain. Di antaranya adalah Parang Rusak, Parang Barong, Klitik, dan Siobog.
Baca Juga: Rangkuman dan Soal Matematika Belajar dari Rumah TVRI 4 Mei 2020, Operasi Hitung Bilangan Bulat
Masing-masing motif ini memilik falsafah yang berbeda-beda.
Asal mula nama Parang sendiri berasal dari pereng yang berarti lereng atau tebing. Hal ini sesuai dengan pola pada motif ini, yaitu Perengan.
Perengan merupakan penggambaran garis dari tinggi ke rendah secara diagonal atau miring. Mirip seperti lereng.
Batik Truntum
Motif Batik Truntum, menurut Kanjeng Pangeran Winarnokusumo, bermula dari masa Pakubuwono III.
Saat itu, prameswari atau istrinya membuat motif batik yang terlihat seperti gambaran bintang bertaburan di langit. Itulah asal mula motif batik Truntum.
Motif batik ini juga memiliki falsafah tersendiri, yakni walaupun dalam keadaan gelap, sekedip bintang bisa menerangi. Artinya, dalam kegelapan pun, masih ada titik terang juga.
Soal
1. Kini batik dapat kita jumpai di luar Pulau Jawa. Menurut pendapatmu, apakah filosofi batik di luar Jawa sama dengan batik yang berasal dari Jawa?
2. Terdapat dua corak batik yang dipakai keluarga kerajaan, yaitu Parang dan Truntum. Menurutmu, bagaimana perbedaan falsafah kedua corak batik tersebut?
3. Jika kamu diwariskan keterampilan membatik, bagaimana cara kamu mengajarkan keterampilan batik tersebut kepada temanmu, agar menjadi keterampilan yang bisa diminati oleh orang lain?
Jawablah soal-soal ini dengan melihat rangkuman sebelumnya, ya! Selamat belajar dari rumah, teman-teman!
Baca Juga: Ringkasan dan Soal Materi Belajar dari Rumah TVRI, 4 Mei 2020: Sahabat Pelangi: Juara Sejati
-----
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dunia satwa dan komik yang kocak, langsung saja berlangganan majalah Bobo, Mombi SD, NG Kids dan Album Donal Bebek. Tinggal klik di www.gridstore.id.
Penulis | : | Iveta Rahmalia |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR