Model baju berkerah itu lalu sampai ke Inggris.
Tidak lama kemudian, John E. Brooks dari perusahaan baju Brooks Brothers datang melihat kemeja yang dipakai pemain polo itu. Ia terkesan melihat kemeja itu.
Perusahaannya lalu memproduksi baju polo pada tahun 1896. Sampai saat ini, Brooks Brother dianggap sebagai pemegang hak paten dari baju polo.
Menginspirasi Pemain Tenis
Pada tahun 1933, pemain tenis bernama Rene Lacoste, pemilik perusahaan baju Lacoste, ingin mengubah pakaian olahraganya menjadi lebih nyaman.
Para pemain tenis saat itu mengenakan kemeja katun dengan lengan yang digulung. Lalu, Rene Lacoste pun merancang model baju baru.
Ia memotong pendek lengan kemejanya. Kemeja lengan pendek ini ia pakai pada pertandingan tenis US Open di New York, Amerika Serikat, pada tahun 1926.
Ia menyebut baju yang dipakainya adalah kaus polo (polo shirt).
Setelah pensiun sebagai pemain tenis, Lacoste mulai menjual kaus polonya itu pada tahun 1933.
Model kausnya dengan cepat ditiru oleh olahragawan lain. Sejak itu, kaus polo berkembang di berbagai negara.
Bukan lagi sebagai baju olahraga saja, melainkan menjadi pakaian serba guna.
Baca Juga: Bulu Kucingmu Selalu Rontok dan Menempel di Baju? Ini Tips untuk Menguranginya
Penulis | : | Jonathan Alfrendi |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR