Bobo.id – Eceng gondok merupakan salah satu tumbuhan yang hidup di air, teman-teman.
Eceng gondok biasanya dimanfaatkan jadi bahan baku kerajinan, lo!
Kira-kira, bagaimana tahap awal eceng gondok dapat dijadikan bahan baku kerajinan, ya?
Cari tahu tahap awal pengolahan eceng gondok hingga bisa jadi bahan baku kerajinan, yuk!
Eceng Gondok, si Gulma yang Jadi Bahan Kerajinan
Sebelum mencari tahu tahap awal eceng gondok menjadi kerajinan, kita kenali tentang enceng gondok dulu, ya.
Di Indonesia, ada tiga jenis eceng gondok, yautu eceng gondok sungai, rawa, dan kolam.
Eceng gondok tumbuh sangat cepat, sehingga bisa memenuhi permukaan air.
Nah, karena kecepatan pertumbuhannya itu menganggu, eceng gondok disebut gulma yang berpotensi merusak ekosistem perairan.
Sebabnya, apabila eceng gondok menutupi seluruh permukaan air, cahaya matahari yang masuk ke dalam air jadi berkurang dan menganggu kehidupan di bawah air.
Tapi, kalau eceng gondok sudah dijaring dari air, eceng gondok bermanfaat. Salah satu manfaat eceng gondok adalah bisa dikreasikan sebagai bahan dasar anyaman.
Baca Juga: Gerabah Ouw Sempe Belanga, Ketahui Asal-Usul dan Makna Sempe Belanga bagi Masyarakat Ouw, yuk!
Tahap Awal Eceng Gondok dapat Dijadikan Bahan Baku Kerajinan
Menyiapkan Bahan dan Alat Kerajinan Eceng Gondok
Tahap awalnya, kita harus menyiapkan eceng gondok kering. Eceng gondok yang sudah kering inilah yang bisa dijadikan bahan baku kerajinan.
Kemudian, peralatan yang dibutuhkan adalah papan, kayu, gergaji, martil, paku, bahan kain, alat penjepit, gunting, pernis, kuas, dan lem.
Menyiapkan Bahan Baku Eceng Gondok Kering
Nah, untuk bahan baku eceng gondok, mula-mula eceng gondok diambil dari permukaan air, teman-teman, misalnya dari danau atau sungai.
Caranya dengan memotong batang eceng gondok, kemudian bagian daunnya dibuang.
Eceng gondok yang baik untuk dibuat anyaman, biasanya memiliki tinggi sekitar 30 sentimeter, ukurannya besar, dan sudah tua.
Kemudian, batang eceng gondok dijemur di bawah cahaya matahari sampai kering, di atas alas plastik atau terpal.
Batang eceng gondok ini dikeringkan selama 2 – 3 hari atau satu minggu, hingga benar-benar kering, sehingga mudah untuk dianyam.
Supaya kering merata, eceng gondok juga perlu dibolak-balik, nih.
Kemudian, batang eceng gondok juga harus terjaga dari air, supaya tidak berjamur.
Nanti, eceng gondok yang kering berubah warna menjadi warna cokelat.
Baca Juga: Keren! Gitar dan Alat Musik Ini Terbuat dari Bahan Pembuat Genting
Proses Penganyaman Eceng Gondok
Setelah eceng gondok kering tersedia, barulah proses membuat kreasi eceng gondok bisa dimulai.
Batang eceng gondok kering dipotong-potong supaya rapi, kemudian di-press supaya pipih, menggunakan alat dari bambu.
Sesudah dipipihkan, batang eceng gondok kering bisa langsung dianyam atau bentuk dan ukurannya disesuaikan dengan kreasi apa yang akan dibuat. Misalnya ada yang dipilin hingga menyerupai tali tambang.
Nah, kemudian, bahan baku ini bisa dikreasikan menjadi berbagai kerajinan, seperti tas anyam, tempat tisu, kotak penyimpanan, hingga papan meja.
Supaya bisa membentuk pola kerajinan yang berbeda, ada cetakan yang dibuat dengan papan kayu, yang jadi alat bantu menganyam.
Nantinya, pola anyaman dibuat dengan menyesuaikan cetakannya. Supaya anyamannya kuat, pengrajin akan menggunakan lem sebagai perekat.
Kemudian, setelah bentuk anyaman menutupi cetakan dan cetakan dikeluarkan, hasil anyaman itu diberi pernis agar warnanya semakin menarik. Lalu, tinggal dijemur, deh!
Setelah itu, kita bisa menambahkan aksesoris tambahan dari bahan kain yang sudah disiapkan.
Baca Juga: Bukan Sekadar Aksesoris, Ada Makna di Balik Manik-Manik Suku Dayak
-----
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dunia satwa, dan komik yang kocak, langsung saja berlangganan majalah Bobo, Mombi SD, NG Kids dan Album Donal Bebek. Caranya melalui: www.gridstore.id
Atau teman-teman bisa baca versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di ebooks.gramedia.com
Penulis | : | Avisena Ashari |
Editor | : | Avisena Ashari |
KOMENTAR