Bobo.id- Mohammad Hatta adalah seorang pejuang kemerdekaan Indonesia. Beliau mendampingi Ir. Soekarno saat memproklamasikan kemerdekaan dan menjadi Wakil Presiden pertama Republik Indonesia.
Mohammad Hatta lahir di Bukittinggi, 12 Agustus 1902. Sepanjang hidupnya, Mohammad Hatta dikenal sebagai orang yang sederhana dan pembaca buku.
Beliau juga disebut sebagai pelopor koperasi di Indonesia. Inilah lima fakta tentang Mohammad Hatta yang jarang diketahui banyak orang.
Tidak Kesampaian Membeli Sepatu Idaman
Sepatu Bally buatan Swiss sangat terkenal dan mendunia pada tahun 1950-an. Mohammad Hatta yang saat itu menjabat Wakil Presiden RI juga menginginkannya.
Suatu hari, beliau membaca sebuah iklan sepatu Bally di koran yang mempromosikan tempat dijualnya sepatu idaman itu.
Mohammad Hatta sangat ingin membelinya, namun uangnya tidak cukup.
Nah, agar kesampaian membeli, Mohammad Hatta lalu menggunting potongan iklan itu. Kemudian, beliau diam-diam menabung agar kelak bisa membelinya.
Baca Juga: Apa Saja Koleksi Jejak-Jejak Sejarah Jenderal Sudirman di Museum Vrederburg?
Namun, uang tabungannya tidak pernah mencukupi, karena selalu digunakan untuk keperluan rumah tangga atau untuk membantu saudaranya yang membutuhkan pertolongan.
Sampai Mohammad Hatta meninggal, sepatu Bally itu tidak pernah terbeli. Banyak orang yang tidak percaya.
Hingga beliau tutup usia, Mohammad Hatta masih menyimpan guntingan iklan sepatu Bally itu, tanpa pernah mampu membelinya. Guntingan iklan itu menjadi saksi keinginan sederhana dari Mohammad Hatta.
Suka Memelihara Kucing
Mohammad Hatta sangat menyukai kucing. Pernah suatu saat beliau dipenjara oleh Belanda di Glodok, Jakarta.
Seekor kucing selalu datang ke tempat beliau saat di penjara. Kucing itu diberi makan dan dipelihara olehnya.
Cara yang sama beliau lakukan saat berada di tempat pembuangannya di Boven Digul. Di sana, beliau memelihara kucing dan anjing. Beliau juga memelihara kucing di rumahnya.
Gagal Membeli Mesin Jahit
Mohammad Hatta menikahi Ibu Rahmi pada 18 November 1945. Suatu hari, istrinya sangat menginginkan sebuah mesin jahit.
Alasannya, dengan menjahit sendiri, bisa menghemat pengeluaran untuk membeli baju bagi dirinya dan keluarga.
Baca Juga: Ini Sejarah dan Bukti Keberadaan Kerajaan Tarumanegara di Nusantara
Setiap bulan, Ibu Rahmi menabung. Setelah beberapa bulan, akhirnya uangnya terkumpul dan hampir tercukupi untuk membeli mesin jahit.
Saat hendak membeli mesin jahit, tiba-tiba pemerintah mengumumkan kebijakan pemotongan nilai mata uang rupiah. Misalnya, uang Rp100 menjadi Rp1.
Jadi, uang tabungan Ibu Rahmi jatuh nilainya dan tidak bisa digunakan untuk membeli mesin jahit.
Ibu Rahmi sedih dan berkata kepada suaminya, “Pak, Bapak kan seorang wakil presiden, pasti tahu bahwa pemerintah akan melakukan kebijakan pemotongan rupiah, mengapa Bapak tidak memberi tahu kepada Ibu?”
Mohammad Hatta menjawab, “Bu, itu kan rahasia negara, kalau Bapak memberi tahu pada Ibu, berarti itu bukan rahasia lagi.”
Memilih ke Belanda
Orangtua Mohammad Hatta adalah pemuka agama. Maka, beliau pun dididik dengan pendidikan agama yang ketat sejak kecil.
Namun, setelah dewasa, Mohammad Hatta lebih suka belajar ekonomi. Beliau pun pergi belajar ke Belanda pada tahun 1921.
Baca Juga: Masjid Agung Banten, Bangunan Seni Arsitektur Hasil Akulturasi Budaya
Menginspirasi Orang Lain
Kesederhanaan Mohammad Hatta menginspirasi orang lain.
Salah satunya adalah Jenderal Hoegeng Santoso. Jenderal Hoegeng adalah seorang Kepala Kepolisian RI (Kapolri) periode tahun 1968-1971.
Jenderal Hoegeng juga terkenal karena kejujuran dan kesederhanaannya.
Sikap kesederhanaan Mohammad Hatta membuat Jenderal Hoegeng malu untuk korupsi. Beliau sampai kaget saat tahu Mohammad Hatta tidak memiliki apa-apa saat mundur sebagai Wakil Presiden RI pada tahun 1956.
“Saat itu, dia (Mohammad Hatta) diberitakan hanya punya uang tabungan Rp200. Uang pensiunnya pun tak cukup untuk membayar listrik,” kata Hoegeng dalam sebuah catatan di bukunya.
-----
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dunia satwa, dan komik yang kocak, langsung saja berlangganan majalah Bobo, Mombi SD, NG Kids dan Album Donal Bebek. Caranya melalui: www.gridstore.id
Atau teman-teman bisa baca versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di ebooks.gramedia.com
Penulis | : | Jonathan Alfrendi |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR