Setiap bulan, Ibu Rahmi menabung. Setelah beberapa bulan, akhirnya uangnya terkumpul dan hampir tercukupi untuk membeli mesin jahit.
Saat hendak membeli mesin jahit, tiba-tiba pemerintah mengumumkan kebijakan pemotongan nilai mata uang rupiah. Misalnya, uang Rp100 menjadi Rp1.
Jadi, uang tabungan Ibu Rahmi jatuh nilainya dan tidak bisa digunakan untuk membeli mesin jahit.
Ibu Rahmi sedih dan berkata kepada suaminya, “Pak, Bapak kan seorang wakil presiden, pasti tahu bahwa pemerintah akan melakukan kebijakan pemotongan rupiah, mengapa Bapak tidak memberi tahu kepada Ibu?”
Mohammad Hatta menjawab, “Bu, itu kan rahasia negara, kalau Bapak memberi tahu pada Ibu, berarti itu bukan rahasia lagi.”
Memilih ke Belanda
Orangtua Mohammad Hatta adalah pemuka agama. Maka, beliau pun dididik dengan pendidikan agama yang ketat sejak kecil.
Namun, setelah dewasa, Mohammad Hatta lebih suka belajar ekonomi. Beliau pun pergi belajar ke Belanda pada tahun 1921.
Baca Juga: Masjid Agung Banten, Bangunan Seni Arsitektur Hasil Akulturasi Budaya
Bertemu Karakter Favorit di Doraemon Jolly Town MARGOCITY, Apa Saja Keseruannya?
Penulis | : | Jonathan Alfrendi |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR