Bobo.id - Setiap tahunnya, di Indonesia terdapat dua tanggal peringatan untuk Pancasila.
Ada Hari Lahir Pancasila, ada juga Hari Kesaktian Pancasila. Nah, setiap tanggal 1 Juni, merupakan Hari Lahir Pancasila.
Jangan tertukar dengan Hari Kesaktian Pancasila yang diperingati setiap tanggal 1 Oktober, ya, teman-teman.
Hari Lahir Pancasila yang diperingati setiap tanggal 1 Juni ini merupakan hasil dari perumusan Pancasila dalam sidang BPUPKI atau Badan Usaha Persiapan Kemerdekaan.
Baca Juga: Peninggalan Kerajaan Tarumanegara Berupa Prasasti, Apa Saja, ya, Prasastinya?
Sidang ini sendiri digelar pada 29 Mei sampai 1 Juni 1945.
Tujuan pembentukan BPUPKI adalah untuk menyelidiki hal-hal penting, serta menyusun rencana-rencana yang berhubungan dengan persiapan kemerdekaan Indonesia.
Nah, salah satu hal yang dipersiapkan oleh BPUPKI adalah dasar negara Indonesia yang saat ini kita kenal dengan sebutan Pancasila.
Ketahui sejarahnya hingga tanggal 1 Juni diperingati sebagai Hari Lahir Pancasila, yuk!
Merupakan Persiapan Sebelum Kemerdekaan Indonesia
BPUPKI merupakan badan bentukan pemerintah Jepang yang saat itu menduduki Indonesia tapi sudah terdesak oleh pihak sekutu yang menyerang Jepang.
Pihak Jepang kemudian berpikir untuk memberikan kemerdekaan bagi Indonesia agar tidak terjadi pemberontakan yang dilakukan oleh penduduk Indonesia.
Cara ini juga dilakukan dengan harapan pihak Jepang bisa mengarahkan warga Indonesia yang sudah tergabung dalam PETA atau barisan Pembela Tanah Air untuk melawan Sekutu yang ingin menghancurkan Indonesia.
Setelah BPUPKI dibentuk, badan ini memiliki beberapa tugas, teman-teman, salah satunya adalah mempersiapkan kemerdekaan Indonesia dengan merumuskan dasar negara.
Meskipun kemerdekaan Indonesia baru disahkan pada 17 Agustus 1945, tapi para tokoh bangsa yang menjadi anggota BPUPKI sudah menyiapkan dasar negara, teman-teman.
Nah, dasar negara ini dicetuskan dalam pidato yang disampaikan oleh presiden pertama Republik Indonesia, yaitu Soekarno dalam sidang BPUPKI yang berlangsung tanggal 1 Juni 1945.
Selain Presiden Soekarno, tokoh lain yang menyampaikan gagasannya mengenai dasar negara adalah Mohammad Yamin dan Dr. Soepomo.
Baca Juga: Perjanjian Saragosa, Hasil Pertikaian Portugis dan Spanyol Memperebutkan Wilayah Indonesia
Presiden Soekarno Memberikan Usulan Tiga Rumusan Dasar Negara
Pada rapat BPUPKI yang dilaksanakan pada 1 Juni itu, Presiden Soekarno mengusulkan tiga rumusan dasar negara, teman-teman, yaitu Pancasila, Trisila, dan Ekasila.
Dari tiga rumusan dasar negara itu, Pancasila adalah rumusan yang disetujui oleh para tokoh di BPUPKI.
Ada lima poin dalam dasar negara yang diusulkan oleh Presiden Soekarno saat itu, yaitu kebangsaan Indonesia atau nasionalisme, internasionalisme atau peri-kemanusiaan, mufakat atau demokrasi, kesejahteraan sosial, dan ketuhanan.
Gagasan dasar negara bernama Pancasila yang diusulkan presiden Soekarno ini kemudian masih dirundingkan oleh para tokoh dalam BPUPKI.
Hasil dari pembahasan poin-poin dasar negara tadi kemudian berkembang menjadi dasar negara atau Pancasila seperti yang kita kenal saat ini, teman-teman.
O iya, kata Pancasila sendiri pertama kali digunakan oleh presiden Soekarno dan hari penyampaian rumusan dasar negara ini kemudian diperingati sebagai Hari Lahir Pancasila, yaitu setiap 1 Juni.
Baca Juga: Apa Penyebab Perang Dunia II Terjadi dan Negara Mana Saja yang Terlibat Perang Dunia II?
Tiga Tokoh Penting dalam Perumusan Dasar Negara
Dalam sidang yang digelar oleh BPUPKI dalam rangka merumuskan dasar negara, ada tiga orang tokoh penting yang terlibat, nih, teman-teman.
Ketiga tokoh itu adalah Presiden Soekarno, Mohammad Yamin, dan Dr. Soepomo. Tiga orang tokoh ini dianggap penting karena ketiganya mengusulkan dasar negara.
Mohammad Yamin yang merupakan seorang sastrawan, sejarawan, budayawan, politikus, dan ahli hukum memberikan lima hal yang dijadikan dasar negara ketika berpidato, yaitu peri kebangsaan, peri kemanusiaan, peri ketuhanan, peri kerakyatan, dan kesejahteraan rakyat.
Namun gagasan atau usulan ini berubah saat beliau ingin memberikan usulannya dalam bentuk tertulis, teman-teman.
Baca Juga: Pertempuran Ambarawa Dipimpin Jenderal Sudirman, Mengusir Pasukan Sekutu dengan Strategi Supit Urang
Usulan yang beliau berikan dalam bentuk tertulis yaitu Ketuhanan yang Maha Esa, Kebangsaan Persatuan Indonesia, Rasa Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan, dan Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Tidak hanya Mohammad Yamin yang memberikan lima rumusan dasar negara, nih, teman-teman, tapi Dr. Soepomo juga memberikan usulan rumusan.
Usulan rumusan yang diberikan oleh Dr. Soepomo adalah persatuan, kekeluargaan, keseimbangan lahir batin, musyawarah, dan keadilan rakyat.
Baca Juga: Perbedaan Pendidikan Indonesia di Masa Penjajahan Belanda dan Jepang
Tokoh lain yang juga penting dalam tercetusnya lima dasar negara adalah presiden Soekarno yang mengusulkan tiga dasar negara, yaitu Ekasila, Trisila, dan Pancasila.
Akhirnya Pancasila menjadi gagasan dasar negara yang dipilih untuk dikembangkan menjadi Pancasila yang sampai saat ini menjadi dasar negara Indonesia.
-----
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dunia satwa, dan komik yang kocak, langsung saja berlangganan majalah Bobo, Mombi SD, NG Kids dan Album Donal Bebek. Caranya melalui: www.gridstore.id
Atau teman-teman bisa baca versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di ebooks.gramedia.com
Yuk, lihat video ini juga!
Jangan Sampai Salah, Ini Ciri Keju yang Masih Aman di Makan dan yang Harus Dihindari
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Avisena Ashari |
KOMENTAR