Soekarno pada saat itu sudah peduli dengan nasib bangsanya yang terjajah. Beliau rajin membaca buku ilmu pengetahuan dan tokoh-tokoh dunia.
Bahkan, Soekarno berani mengungkapkan ide-idenya tentang bangsa yang merdeka dalam bentuk tulisan.
Soekarno sering menulis artikel yang berisi ide-idenya di surat kabar.
Salah satunya surat kabar Oetoesan Hindia. Umumnya, tulisan Soekarno berisi kritik atas penjajahan.
Saat itu, Pemerintah Hindia Belanda akan menghukum siapa pun yang mengkritik atau menentang pemerintah.
Jika ketahuan, pemerintah akan memberikan sanksi hukuman fisik dan melarangnya sekolah.
Karena itulah, Soekarno harus cerdik agar artikel atau tulisannya tidak ketahuan oleh Pemerintah Belanda.
Cara yang dilakukan Soekarno adalah dengan menggunakan nama pena atau nama samaran. Soekarno menggunakan nama pena Bima.
Baca Juga: Asal-usul Sate Serta Cerita Unik Antara Sate dan Presiden Soekarno
Source | : | Soekarno : an Autobiography |
Penulis | : | Jonathan Alfrendi |
Editor | : | Avisena Ashari |
KOMENTAR