Bobo.id - Ir. Soekarno atau Bung Karno, Proklamator Bangsa Indonesia, memiliki nama pena saat remaja. Nama penanya adalah Bima.
Mengapa Bung Karno menggunakan nama Bima, ya? Yuk, kita cari tahu!
Masa Remaja Ir. Soekarno
Soekarno sudah memiliki rasa cinta pada Tanah Air saat usia belasan tahun.
Saat itu beliau menyaksikan penderitaan rakyat akibat penjajahan Belanda.
Pada usia 15 tahun, Soekarno sudah aktif dalam organisasi kepemudaan, seperti Tri Koro Darmo. Tri Koro Darmo artinya Tiga Tujuan Mulia, yaitu Sakti, Budi, dan Bakti.
Kelak, organisasi ini berkembang menjadi Jong Java, dan tidak lama kemudian ia menjadi ketuanya.
Baca Juga: Hari Pahlawan Diperingati Setiap 10 November, Sejak Kapan dan Mengapa?
Soekarno pada saat itu sudah peduli dengan nasib bangsanya yang terjajah. Beliau rajin membaca buku ilmu pengetahuan dan tokoh-tokoh dunia.
Bahkan, Soekarno berani mengungkapkan ide-idenya tentang bangsa yang merdeka dalam bentuk tulisan.
Soekarno sering menulis artikel yang berisi ide-idenya di surat kabar.
Salah satunya surat kabar Oetoesan Hindia. Umumnya, tulisan Soekarno berisi kritik atas penjajahan.
Saat itu, Pemerintah Hindia Belanda akan menghukum siapa pun yang mengkritik atau menentang pemerintah.
Jika ketahuan, pemerintah akan memberikan sanksi hukuman fisik dan melarangnya sekolah.
Karena itulah, Soekarno harus cerdik agar artikel atau tulisannya tidak ketahuan oleh Pemerintah Belanda.
Cara yang dilakukan Soekarno adalah dengan menggunakan nama pena atau nama samaran. Soekarno menggunakan nama pena Bima.
Baca Juga: Asal-usul Sate Serta Cerita Unik Antara Sate dan Presiden Soekarno
Mengapa Soekarno Memilih Bima Sebagai Nama Pena?
Soekarno menggunakan nama pena Bima karena terinspirasi dari tokoh wayang dalam kisah Mahabharata.
Bima adalah seorang kesatria pemberani, gagah, dan salah satu pahlawan.
Soekarno menulis 500 artikel dengan menggunakan nama pena Bima di surat kabar Oetoesan Hindia.
Artikel-artikel karya Bima itu menjadi buah bibir di mana-mana. Artikel yang ditulis Bima itu membuat jengkel Pemerintah Belanda.
Artikel Bima sangat terkenal di masyarakat Jawa, khususnya di Jawa Timur.
Itu karena isi artikelnya menceritakan kehidupan masyarakat yang terjajah dan mengkritik Pemerintah Belanda.
Baca Juga: Makna Lambang Garuda Pancasila
Ayah dan ibu Soekarno pun turut membahas artikel-artikel Bima.
Mereka sama sekali tidak mengira bahwa Bima adalah putra kesayangan mereka.
Itulah salah satu perjuangan Soekarno. Sejak remaja, beliau telah mampu merangkai kata dan kalimat untuk membela nasib bangsanya.
-----
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dunia satwa, dan komik yang kocak, langsung saja berlangganan majalah Bobo, Mombi SD, NG Kids dan Album Donal Bebek. Caranya melalui: www.gridstore.id
Atau teman-teman bisa baca versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di ebooks.gramedia.com
Yuk, lihat video ini juga!
Bisa Mengisi Waktu Liburan, Playground Berbasis Sains Interaktif Hadir di Indonesia!
Source | : | Soekarno : an Autobiography |
Penulis | : | Jonathan Alfrendi |
Editor | : | Avisena Ashari |
KOMENTAR