Bobo.id - Saat ini Indonesia terdiri dari 34 provinsi. Namun, tahukah teman-teman, pada awal kemerdekaan, Indonesia hanya terdiri dari delapan provinsi?
Saat Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945, Indonesia belum memiliki lembaga pemerintahan yang lengkap seperti saat ini.
Hasil sidang pertama Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) pada 18 Agustus 1945 memilih dan menetapkan Soekarno sebagai Presiden RI dan Mohammad Hatta sebagai Wakil Presiden RI.
Pada sidang ini juga disahkan Undang-Undang Dasar 1945 sebagai hukum dasar tertulis pemerintahan Republik Indonesia.
Baca Juga: Cerita di Balik Foto Upacara Proklamasi 17 Agustus 1945
Delapan Provinsi
Setelah sidang pertama PPKI, Soekarno selaku ketua PPKI membentuk panitia kecil yang anggotanya sembilan tokoh.
Sembilan tokoh itu adalah Oto Iskandardinata, Ahmad Subardjo, Sutaji, Iwa Kusumasumantri, Wiranatakusuma, Amir, Hamidhan, Sam Ratulangi, dan I Gusti Ketut Pudja.
Panitia yang diketuai oleh Oto Iskandardinata itu melakukan sidang secara terpisah hingga pukul 3 pagi untuk membentuk lembaga negara dan provinsi.
Sidang itu menetapkan wilayah Indonesia terdiri dari delapan provinsi.
Delapan provinsi itu adalah Sumatra, Borneo, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi, Maluku, dan Sunda Kecil.
Baca Juga: Perbedaan Pendidikan Indonesia di Masa Penjajahan Belanda dan Jepang
PPKI menunjuk delapan orang untuk menjabat gubernur di delapan provinsi itu. Inilah nama-nama gubernurnya.
O iya, Sunda Kecil adalah wilayah kepulauan yang berada di sebelah timur Jawa, atau saat ini dikenal dengan nama Nusa Tenggara.
Ibu Kota provinsi ditentukan berdasarkan beberapa penilaian. Di antaranya, lokasi yang strategis dan luas kota yang terbesar di provinsi.
Kedelapan Ibu Kota provinsi itu adalah Medan, Banjarmasin, Bandung, Semarang, Surabaya, Makasar, Ambon, dan Denpasar.
Sepuluh tahun kemudian, pemerintah Indonesia baru bisa menggelar pemilu pada tahun 1955. Itulah pemilu pertama di Indonesia sejak proklamasi kemerdekaan.
Baca Juga: Pancasila Memiliki Lambang yang Berbeda pada Setiap Sila, Apa Makna dari Setiap Lambang Sila?
-----
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dunia satwa, dan komik yang kocak, langsung saja berlangganan majalah Bobo, Mombi SD, NG Kids dan Album Donal Bebek. Caranya melalui: www.gridstore.id
Atau teman-teman bisa baca versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di ebooks.gramedia.com
Bisa Mengisi Waktu Liburan, Playground Berbasis Sains Interaktif Hadir di Indonesia!
Source | : | Sejarahbudaya.id |
Penulis | : | Jonathan Alfrendi |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR