Bobo.id – Mungkin teman-teman sering mendengar tentang pemanasan global, bukan?
Kira-kira, apa saja aktivitas manusia yang berpotensi mengurangi pemanasan global, ya?
Yap, meski pemanasan global yang terjadi disebabkan oleh aktivitas manusia. Ada juga kok, aktivitas manusia yang berpotensi mengurangi pemanasan global, teman-teman.
Apa saja, ya?
Pemanasan Global, Tahun-Tahun Panas di Bumi
Pemanasan global adalah pemanasan yang terjadi pada Bumi, yang terlihat dari peningkatan suhu Bumi.
Peningkatan suhu itu memicu perubahan iklim, seperti lama waktu musim panas dan musim dingin, cuaca ekstrem, dan yang lainnya.
Menurut ilmuwan, Bumi menglami kenaikan suhu, sekitar 1 derajat Celcius lebih panas dibandingkan rata-rata suhu Bumi pada abad ke-19.
Beberapa tahun terakhir menjadi tahun-tahun yang panas. Bahkan, enam suhu terpanas Bumi yang pernah tercatat, terjadi dalam kurun waktu tahun 2014 – 2019, dan tahun 2019 tercatat sebagai tahun terpanas kedua dalam sejarah manusia.
Baca Juga: Aktivitas Manusia Bisa Memengaruhi Efek Rumah Kaca bagi Bumi, Apa Itu Efek Rumah Kaca?
Pemanasan global itu disebabkan oleh adanya gas-gas sisa pembakaran bahan bakar fosil yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Mulai dari asap kendaraan, asap pabrik, dan yang lainnya.
Gas-gas yang membuat atmosfer Bumi jadi panas itu dikenal dengan gas rumah kaca. Sebabnya, gas yang menutupi atmosfer menyebabkan suhu panas terperangkap, seperti fungsi rumah kaca untuk tumbuhan.
Jumlah emisi gas rumah kaca di udara sangat tinggi, sampai-sampai jumlahnya disebut mencapai titik tertingginya selama 800.000 tahun terakhir.
Aktivitas Manusia yang Berpotensi Mengurangi Pemanasan Global
Meskipun pemanasan global sulit dihentikan, bukan berarti tidak bisa dikurangi, kok. Apalagi, kalau penduduk Bumi bersama-sama melakukannya.
Menurut ilmuwan, cara terbaik untuk mengurangi pemanasan global adalah mengurangi emisi gas rumah kaca ke udara.
Ini disepakati oleh 197 negara dalam Paris Agreement, bahwa dalam 10 tahun ke depan, yaitu tahun 2030 setidaknya emisi gas rumah kaca sudah harus berkurang sampai 45 persen.
Harapannya, usaha mengurangi emisi gas rumah kaca ini bisa membuat emisi gas rumah kaca berkurang 100 persen pada 2050.
Ini penting agar suhu Bumi tidak naik hingga dua derajat Celcius pada akhir abad ke-21. Karena, jika sudah tidak ada emisi karbondioksida saja, Bumi akan tetap memanas, sehingga upaya pencegahan harus dilakukan agar Bumi tidak semakin panas.
Kenaikan suhu yang sedikit itu sangat memengaruhi keadaan di Bumi, seperti perubahan iklim yang terjadi secara global. Akibatnya, banyak bencana alam yang terjadi juga, teman-teman.
Selain manusia, flora dan fauna di darat hingga laut pun terdampak oleh perubahan suhu Bumi.
Di Indonesia, pemerintah berusaha mengurangi emisi gas rumah kaca melalui kebijakan.
Kebijakan itu misalnya menunda izin pembukaan lahan hutan dan gambut, pemulihan lahan gambut, meningkatkan penggunaan pembangkit listrik tenaga terbarukan, juga perbaikan dan penyerahan
Teman-teman juga bisa melakukan banyak hal sederhana seperti lebih menggunakan kendaraan umum dibandingkan kendaraan pribadi.
Selain itu juga bisa dengan hemat penggunaan listrik dengan mematikan listrik yang tidak terpakai, seperti tidak perlu menyalakan lampu di siang hari. Hematlah dengan penggunaan air juga, ya.
Di rumah, kita bisa menanam tanaman yang bisa membantu membersihkan udara di sekitar rumah.
Tentunya, jangan lupa juga tanam tanaman di rumah untuk membantu membersihkan udara di sekitarnya, juga membantu tumbuhan yang ada di hutan.
Baca Juga: Anak-Anak Bisa Membantu Mengurangi Dampak Perubahan Iklim, Ini Caranya
Yuk, lihat video ini juga!
-----
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dunia satwa, dan komik yang kocak, langsung saja berlangganan majalah Bobo, Mombi SD, NG Kids dan Album Donal Bebek. Caranya melalui: www.gridstore.id
Atau teman-teman bisa baca versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di ebooks.gramedia.com
Penulis | : | Avisena Ashari |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR