Bobo.id - Apakah teman-teman tahu bagaimana cara kita mengetahui terinfeksi atau tidaknya kita oleh virus corona atau Covid-19?
Selain melihat dari gejala yang muncul, kita juga harus melakukan beberapa tes. Misalnya seperti rapid test dan tes swab.
Apakah kamu sudah pernah mendengar kedua istilah tes itu selama pandemi ini?
Sebenarnya apa yang membedakan rapid test dan tes swab? Lalu mana yang lebih akurat untuk mendiagnosis infeksi corona?
Cari tahu, yuk!
Baca Juga: Apa Benar Vitamin C Ampuh untuk Melindungi Kita dari Infeksi Virus Corona? Inilah Penjelasannya
Perbedaan Rapid Test dengan Swab Test
Seperti diberitakan Kompas.com (27/3/2020), inilah perbedaan dari rapid test dengan pemeriksaan swab tenggorokan dan hidung yang selama ini digunakan untuk menentukan diagnosis Covid-19:
1. Jenis Sampel
Pemeriksaan rapid test yang ada di Indonesia, dilakukan menggunakan sampel darah.
Sedangkan pemeriksaan swab menggunakan sampel lendir yang diambil dari dalam hidung maupun tenggorokan.
Baca Juga: Tidak Bisa Mengonsumsi Makanan Pedas? Inilah Cara Cepat dan Mudah Menghilangkan Rasa Pedas
2. Cara Kerja
Rapid test memeriksa virus menggunakan IgG dan IgM yang ada di dalam darah. IgG dan IgM adalah sejenis antibodi yang terbentuk di tubuh saat mengalami infeksi virus.
Kalau terinfeksi virus, maka jumlah IgG dan IgM di tubuh akan bertambah.
Hasil rapid test dengan sampel darah itu, bisa memperlihatkan adanya IgG atau IgM yang terbentuk di tubuh. Kalau ada, maka hasil rapid test dinyatakan positif ada infeksi.
Namun, hasil tersebut bukanlah diagnosis yang menggambarkan infeksi Covid-19.
Maka itu, orang dengan hasil rapid test-nya positif, perlu menjalani pemeriksaan lanjutan, yaitu pemeriksaan swab tenggorokan atau hidung.
Pemeriksaan ini dinilai lebih akurat sebagai patokan diagnosis. Sebab, virus corona akan menempel di hidung atau tenggorokan bagian dalam, saat ia masuk ke tubuh.
Sampel lendir yang diambil dengan metode swab nantinya akan diperiksa menggunakan metode PCR (Polymerase Chain Reaction).
Hasil akhir dari pemeriksaan ini, nantinya akan benar-benar memperlihatkan apabila ada virus SARS-COV2 (penyebab Covid-19) di tubuh seseorang.
Baca Juga: Wow, Bentuk Burung Asal India Ini Unik, lo! Yuk, Kita Cari Tahu!
3. Lama Waktu Tes
Rapid test cuma membutuhkan waktu 10-15 menit sampai hasil keluar.
Sementara itu, pemeriksaan menggunakan metode PCR membutuhkan waktu beberapa jam sampai beberapa hari untuk menunjukkan hasil.
Hasil pemeriksaan rapid test maupun PCR juga bisa keluar lebih lama dari itu, kalau kapasitas laboratorium yang digunakan untuk memeriksa sampel sudah penuh.
4. Kelebihan dan Kekurangan Rapid Test
Salah satu kelebihan pemeriksaan rapid test adalah tes ini cepat dan mudah untuk dilakukan.
Kekurangannya, hasil dari tes ini tidak bisa digunakan untuk mendiagnosis Covid-19.
Pasien yang positif rapid test harus melalui pemeriksaan lanjutan yaitu swab. Sementara itu pasien yang negatif, idealnya mengulang rapid test 7-10 hari kemudian.
Kalau tidak memungkinkan untuk mengulang, maka harus tetap isolasi di rumah selama 14 hari.
Hal ini disebabkan IgG dan IgM, yaitu antibodi yang diperiksa melalui rapid test, tidak langsung terbentuk begitu seseorang terinfeksi.
Dibutuhkan waktu kurang lebih 7 hari sampai antibodi tersebut terbentuk.
Jadi, kalau seseorang menjalani pemeriksaan rapid test hari ini padahal baru terpapar virus corona kemarin, maka kemungkinan besar hasilnya akan negatif. Inilah yang dinamakan dengan false negative atau negatif palsu.
Begitu juga saat hasil rapid test-nya positif, bisa saja ternyata false positive atau positif palsu.
Sebab, IgG dan IgM akan terbentuk setiap infeksi terjadi dan bukan cuma akibat infeksi Covid-19.
Jadi, kalau rapid test menunjukkan hasil positif, kemungkinannya ada dua, yaitu benar terinfeksi Covid-19 atau terinfeksi virus lain, seperti demam berdarah.
Baca Juga: Ini Dia Nama Pena Bung Karno Saat Remaja, Simak Penjelasannya!
5. Kelebihan dan Kekurangan Swab Test
Pengambilan spesimen lendir menggunakan swab dan pemeriksaan menggunakan PCR adalah metode yang paling akurat dalam mendeteksi virus SARS-COV2.
Namun, pemeriksaan ini membutuhkan waktu yang lebih lama dan lebih rumit.
Pemeriksaan sampel pun cuma bisa dilakukan di laboratorium dengan kelengkapan khusus. Sehingga, kapasitas pemeriksaan tidak terlalu besar.
Karena itu, butuh waktu beberapa hari hingga hasil tes bisa keluar.
(Penulis: Jawahir Gustav Rizal)
Baca Juga: Sejak Kapan Manusia Menggunakan Roket Sebagai Pendorong?
-----
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dunia satwa, dan komik yang kocak, langsung saja berlangganan majalah Bobo, Mombi SD, NG Kids dan Album Donal Bebek. Caranya melalui: www.gridstore.id
Atau teman-teman bisa baca versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di ebooks.gramedia.com
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Sarah Nafisah |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR