Indah, bukan, puisinya?
Ada kisah di balik puisi Hujan Bulan Juni karya Bapak Sapardi Djoko Damono, lo.
Menurut situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, puisi Hujan Bulan Juni dibuat saat masa muda Bapak Sapardi Djoko Damono di Yogyakarta dan Solo.
Bulan Juni – Juli adalah masa libur mahasiswa, beliau selalu menjalani bulan Juni yang kemarau dan kering, dan tidak pernah merasakan hujan pada bulan-bulan itu.
Meneladani Sapardi Djoko Damono
Bagi Bapak Sapardi Djoko Damono, menulis puisi bisa bersumber dari apa saja, misalnya dari hal yang terjadi di sekitar kita, tayangan yang kita tonton, atau saat berinteraksi dengan orang lain.
Dalam tayangan Di Balik Pena di kanal Youtube Gramedia, Bapak Sapardi Djoko Damono menyebutkan bahwa sajak favoritnya adalah sajak yang belum beliau tuliskan.
Sebabnya, jika beliau sudah menganggap sajak yang sudah ditulisnya baik, beliau jadi tidak menulis lagi. Sehingga beliau harus menulis lebih baik lagi.
Wah, ini jadi pesan bagi kita, supaya terus berkarya dan tidak cepat merasa puas, sehingga terus berusaha lebih baik, teman-teman.
Baca Juga: Contoh Puisi Bertema Keluarga, Coba Buat untuk Anggota Keluargamu, yuk!
-----
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dunia satwa, dan komik yang kocak, langsung saja berlangganan majalah Bobo, Mombi SD, NG Kids dan Album Donal Bebek. Caranya melalui: www.gridstore.id
Atau teman-teman bisa baca versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di ebooks.gramedia.com
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Avisena Ashari |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR