Bobo.id - Lembah Camonica di Italia yang membentang sepanjang 90 kilometer menjadi tempat yang memiliki koleksi petroglif terbanyak di dunia. Seperti apa ya isinya?
Lebih dari 140.000 Petroglif
Val Camonica atau Lembah Camonica berada di Provinsi Brescia, Italia.
Di lembah ini ada koleksi petroglif atau lukisan batu yang jumlahnya banyak sekali. Pada 1979, menurut UNESCO, ada lebih dari 140.000 gambar dan simbol di lembah ini.
Namun, penemuan terbaru mengatakan bahwa jumlah petroglif sebenarnya mencapai 300.000 gambar dan simbol.
Petroglif di Val Camonica sudah diketahui sejak tahun 1900-an.
Saat itu, seorang ahli sejarah bernama Gualtiero Laeng menemukan ukiran di dua batu di sekitar Cemmo, salah satu daerah pemukiman di lembah.
Namun, baru pada tahun 1920-an batu-batu ini menarik minat para ilmuwan dan ahli geologi.
Pada tahun-tahun berikutnya, berbagai ukiran lain ditemukan di bebatuan sekitarnya. Dan kini diketahui bahwa petroglif itu tersebar di semua permukaan di lembah.
Ukiran di Tiap Zaman
Ada berbagai jenis petroglif di Val Camonica.
Meskipun ada banyak petroglif yang tumpang tindih tak beraturan di lembah ini, para ilmuwan berhasil mengelompokkan ukiran-ukiran itu berdasarkan masa pembuatannya.
Menariknya, setiap ukiran itu menggambarkan cara hidup, kebiasaan, ide, serta kepercayaan manusia di sekitar Val Camonica pada setiap zaman.
Baca Juga: Berusia Puluhan Ribu Tahun, Bagaimana Lukisan Gua Bisa Tetap Awet?
Ukiran tertua diperkirakan berasal dari zaman Mesolitikum, yang dibuat oleh manusia purba yang hidup nomaden dan berburu.
Ukiran-ukiran itu menggambarkan hewan-hewan seperti rusa yang merupakan hewan buruan khas pada zaman itu.
Lalu, pada Zaman Neolitikum, ukiran-ukirannya menggambarkan berbagai simbol tentang tanah yang dibajak dan ditanami.
Memasuki Zaman Tembaga, mulai muncul ukiran yang melambangkan peralatan, seperti roda dan gerobak.
Sedangkan pada Zaman Perunggu, ukiran-ukiran di batu mulai menggambarkan bentuk senjata yang menyiratkan kisah-kisah kepahlawanan di tengah-tengah penduduk saat itu.
Ukiran-ukiran batu itu tidak hanya berhenti di masa prasejarah, lo.
Ukiran-ukiran itu terus berkembang hingga memasuki periode Zaman Romawi, meskipun jumlahnya tidak banyak dan terus berlanjut hingga abad pertengahan, yaitu sekitar abad 5-15 Masehi.
Tidak heran jika jumlahnya banyak sekali!
Baca Juga: Desa Ini Dipenuhi Lukisan Bunga di Dinding, Ternyata Ini Alasannya
Yuk, lihat video ini juga!
-----
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dunia satwa, dan komik yang kocak, langsung saja berlangganan majalah Bobo, Mombi SD, NG Kids dan Album Donal Bebek. Caranya melalui: www.gridstore.id
Atau teman-teman bisa baca versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di ebooks.gramedia.com
Penulis | : | Eva Jessica |
Editor | : | Avisena Ashari |
KOMENTAR