Di bagian perbatasan Indonesia dan Samudra Pasifik, perairannya disebut Indo-Pacific Warm Pool, di mana suhu airnya hangat, yaitu berkisar antara 28 – 31 derajat Celcius.
Berdasarkan penelitian, perairan di perbatasan itu kondisinya sangat baik, bahkan mendekati murni, lo.
Di sana, peneliti meneliti perairan, eksosistem terumbu karang, padang lamun, hingga hutan bakau.
Hutan Bakau
Di hutan bakau di pulau-pulau itu, ditemukan banyak tumbuhan berbagai spesies lainnya. Ada juga berbagai krustasea yang ditemukan tinggal di perairan hutan bakau, seperti kepiting fiddler crab.
Ini menandakan hutan bakau yang sehat, yaitu makin banyak biota yang hidup di sana.
Padang Lamun
Ekosistem padang lamun atau rumput laut di sana juga penting sebagai asupan makanan hewan laut seperti dugong, penyu, ikan, udang, dan bulu babi.
Padang lamun juga penting bagi penyerapan gas karbondioksida, lo!
Terumbu Karang
Yang tidak kalah pentingnya lagi, tentu saja ekosistem terumbu karang! Terumbu karang berfungsi sebagai habitat biota laut, tempat makan berbagai organisme, hingga pagar pantai penahan abrasi.
Terumbu karang yang ada di perbatasan itu juga ada dalam kondisi yang sehat, teman-teman. Bahkan, di beberapa gugus karang di Pulau Brass-Fanildo, ada spesies terumbu karang yang jarang ditemukan di tempat lainnya, lo.
Baca Juga: Mengenal Terumbu Karang, Hewan yang Menjaga Ekosistem Laut
Penulis | : | Avisena Ashari |
Editor | : | Avisena Ashari |
KOMENTAR