Bobo.id - Air danau biasanya akan berwarna biru, hijau, atau cokelat. Namun ada beberapa danau yang airnya tidak berwarna seperti danau biasanya.
Salah satunya adalah danau atau sungai Hillier yang ada di Australia. Air yang ada di danau ini berwarna merah muda seperti permen karet.
Nah, belum lama ini, sebuah danau di India terlihat mengalami perubahan warna pada airnya.
Sama seperti danau Hillier, danau Lonar yang berada di India mengalami perubahan warna air menjadi berwarna merah muda, teman-teman.
Padahal sebelumnya, air danau Lonar berwarna kehijauan. Wah, mengapa air di danau Lonar berubah warna menjadi merah muda, ya?
Baca Juga: Cari Tahu Interaksi Makhluk Hidup dengan Lingkungan di Video Ini!
Air di Danau Lonar Berubah Warna Menjadi Merah Muda
Sekitar pertengahan Juni yang lalu, air di danau Lonar yang tadinya berwarna kehijauan berubah menjadi warna merah muda.
Akibat hal ini, para peneliti mengambil sampel air di danau Lonar untuk melakukan penelitian mengenai perubahan warna air danau.
Namun diperkirakan perubahan warna air danau Lonar ini disebabkan oleh adanya ganggang yang berpengaruh pada kadar salinitas air danau.
Salinitas merupakan tingkat keasinan atau kadar garam yang ada di dalam air, tapi salinitas juga bisa mengacu pada kadar atau jumlah garam pada tanah.
Baca Juga: Lihat Cara Masyarakat Pulau Bintang Lakukan Gerakan Sadar Energi di Video Ini!
Ternyata perubahan warna air di danau Lonar bukan pertama kali terjadi, teman-teman.
Di tahun 2000 lalu, air danau Lonar juga pernah berubah warna menjadi merah muda, tapi belum mendapat perhatian seperti sekarang.
Selain Kadar Salinitas, Cuaca Juga Memengaruhi Perubahan Warna Air Danau
Perkiraan awal yang diberikan oleh para peneliti mengenai perubahan air adalah meningkatnya kadar salinitas.
Beberapa peneliti pun mengatakan hal yang sama mengenai perubahan warna air danau Lonar, nih.
Baca Juga: Ternyata Ini Penyebab Mengapa Langit Terkadang Terlihat Berwarna Ungu, Pernah Tahu?
Seorang ahli geologi, Gajanan Kharat, mengatakan kalau perubahan warna air danau juga dipengaruhi oleh perubahan cuaca.
Salinitas danau meningkat karena level atau jumlah air danau yang menurun secara drastis di tahun 2020.
Selain itu, cuaca yang lebih hangat juga ikut memicu pertumbuhan ganggang yang terjadi secara berlebihan.
Akibatnya, air danau pun berubah menjadi berwarna merah muda hanya dalam semalam saja.
Peneliti lain, yaitu Profesor Suresh Mapari mengatakan kalau ganggang yang menyebabkan perubahan warna air danau adalah ganggang besar Halobacteria dan Dunaliella salina.
Dua ganggang ini melepaskan pigmen berwarna merah atau karotenoid yang menyebabkan air danau Lonar menjadi berwarna merah muda.
Baca Juga: Ini Aktivitas Manusia yang Berpotensi Mengurangi Pemanasan Global, Sudah Melakukannya?
Danau Lonar Berusia Puluhan Ribu Tahun Terbentuk dari Benturan Meteorit
Hal unik dari danau Lonar bukan hanya perubahan warna airnya kali ini saja, teman-teman.
Proses terbentuknya danau Lonar pun dapat dikatakan unik.
Danau Lonar berada di bagian negara Maharashtra, India. Tahukah kamu? Usia danau Lonar ini sudah cukup tua, lo, yaitu 50 ribu tahun!
Danau Lonar terbentuk dari benturan meteorit yang membentuk kawah dengan kedalaman sekitar 150 meter.
Baca Juga: Dipercaya Bikin Panjang Umur dan Mudah Ditemui, Banyak yang Tidak Sadar Manfaat Makanan-Makanan Ini
Awalnya, peneliti mengira kalau danau Lonar terbentuk dari aktivitas gunung berapi, tapi ternyata proses terbentuknya danau Lonar berhubungan dengan efek dari aktivitas kosmik berupa benturan meteorit.
Dari penelitian yang dilakukan, pada tahun 2007 diketahui kalau danau Lonar bersifat alkali dan salin, yang artinya punya kadar garam yang cukup tinggi.
Yuk, lihat video ini juga!
-----
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dunia satwa, dan komik yang kocak, langsung saja berlangganan majalah Bobo, Mombi SD, NG Kids dan Album Donal Bebek. Caranya melalui: www.gridstore.id
Atau teman-teman bisa baca versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di ebooks.gramedia.com
Source | : | National Geographic Indonesia |
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR