Penularan Virus Ebola
Virus ebola bisa menginfeksi seseorang melalui kontak langsung dengan darah, cairan tubuh, atau jaringan tubuh hewan yang membawa virus ebola.
Kemudian, virus itu bisa menular dari satu orang ke orang lainnya melalui kontak langsung dengan cairan dari tubuh orang yang sakit atau meninggal karena penyakit ebola.
Penularan itu bisa terjadi jika orang yang sehat menyentuh cairan dari tubuh orang yang terinfeksi ebola atau benda yang disentuh orang yang terinfeksi ebola, kemudian virusnya masuk melalui selaput lender pada mata, hidung, atau mulut, juga kulit yang terluka.
Virus ebola hanya bisa menular lewat cairan tubuh dan tidak menular melalui virus di udara. Cairan tubuh ini misalnya air liur, darah, lendir, muntahan, atau feses.
Sehingga, biasanya virus ini menular dari orang yang melakukan kontak langsung dengan pasien ebola yang sakit parah.
Oleh karena penyebarannya yang melalui kontak langsung, virus mematikan ini menjangkit lebih sedikit orang dibandingkan virus lain seperti malaria atau influenza, yang lebih mudah menular.
Apa yang Terjadi Saat Seseorang Terinfeksi Virus Ebola?
Saat virus ebola masuk ke tubuh seseorang, virus itu menyerang sel imun.
Kemudian, setelah 2 – 20 hari dari infeksi virus, tubuh mulai mengalami gejala-gejala seperti demam tinggi, rasa sakit atau nyeri, sakit tenggorokan. Kemudian, semakin parah dan terjadi muntah, diare, dan muncul ruam.
Baca Juga: 8 Cara untuk Cegah Virus Corona saat Berada di Transportasi Umum, Tidak Perlu Panik dan Lakukan Ini
Source | : | CDC,TED-ED,National Geographic |
Penulis | : | Avisena Ashari |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR