Bobo.id - Teman-teman sudah tahu manfaat mendongeng, kan? Mendongeng bisa membuat kita menjadi cerdas.
Nah, hari ini ada dongeng anak yang berjudul Putri Cempaka dan Laba-Laba.
Jangan lupa untuk membaca dongeng atau minta orang tuamu untuk mendongeng untukmu, ya!
-----------------------------
Putri Cempaka ngambek karena tidak diijinkan ikut di pesta makan malam istana. Kedua kakaknya, Putri Mawar dan Putri Dahlia tentu saja ikut, karena mereka sudah dewasa dan bersikap sopan.
“Tidak adil!” serunya sambil menghentak-hentak kaki kesal.
Saat itu, Jati datang membawa susu hangatnya. Jati adalah putra penyihir Dumdam, penyihir kepercayaan istana. Saat Putri Cempaka menceritakan kekesalannya, Jati mendapat ide bagus.
“Kenapa tidak kau panjat saja salah satu lampu indah di atas meja makan malam,” usulnya. “Tak ada yang bisa menemukanmu dan kamu bisa lihat semua tamu dari atas. Kamu juga bisa cium aroma lezatnya makanan yang dimakan para tamu.”
Baca Juga: Buat Makan Malam Nanti, Coba Buat Tekwan Khas Kota Palembang, yuk!
Putri Cempaka lalu memakai kulot batiknya yang berwarna merah. Ia lari turun tangga sementara Jati mengambil tangga. Tak lama kemudian di berhasil naik dan sudah berada di candelier besar yang tergantung di eternit di atas meja makan.
Sayangnya, chandelier itu sangat berdebu karena bagian dalamnya tak pernah dibersihkan. Tampak ada seekor laba-laba besar yang sibuk mengayam jaring.
Putri Cempaka jadi iseng. Ia menyundut laba-laba itu dengan jari telunjuknya. Laba-laba itu jadi terkejut. Ia segera turun dengan bergantung di sehelai benangnya. Laba-laba it uterus turun sampai ke permukaan sup Bibi Kenanga. Bibi Kenanga adalah salah satu bibi Putri Cempaka yang paling cerewet. Menurut Putri Cempaka.
Baca Juga: Jarak Bumi dan Bulan Semakin Jauh Tiap Tahunnya, Apa Itu Pertanda Bulan Akan Hilang?
“AAA… laba-laba!” teriak Bibi Kenanga.
“Oowaaa…” teriak Putri Mawar dan Putri Dahlia yang duduk di dekatnya.
“Ada apa, anak-anak?” tanya Ratu Melati.
“Ada laba laba besar si supku!” omel Bibi Kenanga jengkel. “Kau harus memecat koki dan semua pelayan istana!” marahnya lagi pada Ratu Melati.
Untung raja langsung dapat ide bagus.
“Kami hanya menyiapkan laba-laba termahal untuk dicampuran sup! Itu salah satu laba laba yang paling mahal di seluruhh dunia!”
Bibi Kenanga melongo kagum.
“Wow… laba laba termahal… Kalian sungguh sangat menghormati aku,” katanya gembira. Namun ia tetap mendorong mangkuk supnya ke samping. “Sayangnya, aku tidak suka laba-laba, biarpun mahal!” suara Bibi Kenanga mengecil, tidak marah lagi.
Sementara itu raja dan ratu tidak saling melihat. Ratu buru-buru menyendok laba-laba dan memasukkannya ke dalam serbet, lalu menyimpan serbet di tasnya. Jati mengintip dari dari balik tirai dengan ketakutan.
Saat usai pesta, ruang makan sudah kosong. Jati buru buru membantu Putri Cempaka turun dari chadelier. Setiba di bawah, Jati berkata,
“Oo… Cempaka! Aku tak akan menolongmu lagi! Keinginanmu selalu berbahaya…”
“Tenang saja, Jati! Aku juga tidak mau naik ke chandelier lagi. Kalau laba-labanya masuk ke dalam bajuku, kan gawat!” Putri Cempaka lalu melangkah masuk ke kamar tidurnya. Ia berbaring sambil tersenyum lebar, membayangkan petulangan seru berikutnya.
Cerita oleh: Dok. Majalah Bobo. Ilustrasi: Adit Galih
Baca Juga: Minum Air Lemon Hangat di Pagi Hari Tak Selalu Baik, Ini Salah Satu Risikonya untuk Tubuh
#MendongenguntukCerdas
-----
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dunia satwa, dan komik yang kocak, langsung saja berlangganan majalah Bobo, Mombi SD, NG Kids dan Album Donal Bebek. Caranya melalui: www.gridstore.id
Atau teman-teman bisa baca versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di ebooks.gramedia.com
Penulis | : | Sarah Nafisah |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR