Bobo.id – Di dongeng anak kali ini, kita akan menyimak cerita tentang anak laki-laki yang suka berpetualang bernama Rumbun.
Yuk, kita cari tahu petualangan Rumbun, adik, dan sabahat-sabatnya dari dongeng anak kali ini!
------
Rumbun adalah seorang anak laki-laki yang ceria dan suka berpetualang. Ia memiliki adik perempuan bernama Hayati, seorang anak perempuan yang manis dan suka bernyanyi.
Mereka berdua memiliki sahabat yang bernama Burhan, seekor burung hantu yang bijaksana dan Wanara, seekor monyet yang lincah.
Setiap akhir pekan, Rumbun, Hayati, Wanara dan Burhan berkumpul di tepi hutan desa untuk belajar di alam terbuka. Mereka belajar tentang flora dan fauna.
Pada Sabtu pagi ini, Rumbun, Hayati dan Wanara sudah berkumpul bersama. Namun, Burhan belum tampak juga. Mereka pun bertanya-tanya. Burhan ada di mana, ya?
Baca Juga: Dongeng Anak: Domba Berbulu Serigala #MendongenguntukCerdas
Ternyata, Burhan masih dalam perjalanan. Dia terbang sambil bernyanyi riang gembira. Namun naas nasib si Burhan. Karena keasyikan bernyanyi, dia terbang ke arah yang salah.
Tanpa sadar, dia terbang ke dalam kepulan asap yang pekat. Asap itu membuat kedua matanya perih dan berair, dia tidak dapat melihat apa-apa. Burhan sangat ketakutan. Dia pun berteriak minta tolong.
“Tolong, tolong!”
Suara teriakan Burhan ternyata terdengar oleh sahabatnya.
“Sepertinya aku mengenali suara itu,” ujar Wanara.
“Iya, itu Burhan,” jawab Hayati.
“Sepertinya Burhan sedang dalam kesulitan. Ayo, kita bantu dia!” seru Rumbun.
Rumbun, Hayati dan Wanara berlari ke dalam hutan sambil berteriak, “Burhaaaannnnn!!!
Saat berlari mencari Burhan, mereka menyaksikan api membakar berbagai macam pohon dan tumbuhan.
Dari kejauhan, tampak pula segerombolan hewan yang berlari ketakutan menyelamatkan diri dari kebakaran hutan. Sangat menakutkan.
Dengan rasa cemas Rumbun, Hayati dan Wanara terus berlari menerobos hutan mencari sahabatmereka, Burhan.
Semakin ke dalam, asap semakin tebal. Hampir saja mereka putus asa, tapi tak berapa lama, terdengar suara batuk dan tangisan Burhan.
“Mataku perih, napasku sesak dan aku tidak bisa terbang, huk..huk…huk” tangis Burhan.
Mereka pun berlari ke arah suara tersebut.
“Burhan, kamu baik-baik saja?” tanya Rumbun.
“Kami cemas sekali!” sambut Wanara.
Baca Juga: Dongeng Anak: Rumah Istimewa Bubu #MendongenguntukCerdas
“Beruntung kamu masih selamat Burhan,’’ ujar Hayati.
Rumbun, Hayati dan Wanara segera membawa Burhan ke desa untuk mendapatkan pengobatan.
Saat di desa, Hayati bertanya kepada para sahabatnya, “Apa yang terjadi, mengapa hutan desa bisa terbakar??”
“Iya, aku pun penasaran,” sahut Wanara. Tak berapa lama kemudian Rumbun berkata, “Aku ada ide!” Rumbun pun membisikkan idenya tersebut kepada para sahabatnya.
Keesokan harinya, Rumbun dan Sahabat Rimba kembali ke hutan desa. Mereka membawa beberapa peralatan seperti buku, pulpen, dan kaca pembesar layaknya seorang detektif.
Mereka ingin cari tahu kenapa hutan desa terbakar. Hampir seharian mereka mengumpulkan informasi dan juga petunjuk untuk mengetahui penyebab kebakaran tersebut.
Dan dari petunjuk yang didapatkan mereka dapat menyimpulkan bahwa kebakaran di hutan desa terjadi karena ada yang buang puntung rokok sembarangan, membuka lahan dengan membakar, bermain korek api dan membakar sampah sembarangan.
Rumbun dan para sahabat menjadi kesal dan kecewa. Mereka tidak menyangka bahwa kebakaran hutan terjadi karena kelalaian dari warga-warga desanya sendiri.
Apalagi, Wanara berkata kalau dia juga melihat paman Rumbun membuang puntung rokok sembarangan saat berada di dalam hutan.
Rumbun pun tidak percaya kalau keluarganya sendiri yang menyebabkan kebakaran hutan.
Di tengah rasa kecewa dan sedih, Rumbun teringat dengan pelajaran sekolah tentang pencegahan kebakaran hutan.
Rumbun mengajak para sahabatnya untuk melakukan sesuatu yang dapat mencegah hal in berulang kembali.
“Kita perlu mengingatkan keluarga kita dan seluruh warga untuk tidak melakukan hal-hal yang dapat menimbulkan kebakaran hutan!”, kata Rumbun.
Keempat sahabat tersebut setuju untuk membuat poster dengan ukuran besar yang isinya mengajak warga desa untuk tidak buka lahan dengan membakar, tidak buang puntung rokok sembarangan, tidak bermain korek api dan tidak bakar sampah sembarangan.
Lalu kemudian, Rumbun dan Sahabat Rimba memasang poster itu di seluruh penjuru desa.
Dan ternyata… Usaha Rumbun dan Sahabat Rimba berhasil.
Baca Juga: Dongeng Anak: Teman yang Terlalu Besar #MendongenguntukCerdas
Melalui poster tersebut warga desa menjadi paham sebab-sebab dari kebakaran hutan di desa mereka dan mereka selalu diingatkan untuk tidak melakukan kegiatan yang bisa memicu kebakaran hutan.
Sejak saat itu, desa Rumbun dan Sahabat Rimba terbebas dari bencana kebakaran hutan dan juga kabut asap. Warga desa dapat beraktifitas dengan aman dan ditemani dengan udara yang segar.
Bagaimana dengan Rumbun dan Sahabat Rimba? Setiap akhir pekan mereka asyik belajar dan bermain di alam terbuka.
Cerita: Dok. Cerpen Rumbun dan Sahabat Rimba
-----
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dunia satwa, dan komik yang kocak, langsung saja berlangganan majalah Bobo, Mombi SD, NG Kids dan Album Donal Bebek. Caranya melalui: www.gridstore.id
Atau teman-teman bisa baca versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di ebooks.gramedia.com
Bobo Funfair Digelar di Semarang, Bisa Ketemu Bobo Sekaligus Wisata Kuliner Nusantara
Penulis | : | Iveta Rahmalia |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR