Bobo.id - Apakah di kulkas rumah teman-teman ada berbagai hiasan yang dipasang di bagian luar pintu atau sisi kanan kirinya?
Hiasan kulkas ini bisa menempel di sisi-sisi kulkas karena bahannya yang terbuat dari magnet.
Magnet memiliki kemampuan untuk menempel atau menarik besi, sehingga kalau kita dekatkan magnet ke benda yang berbahan dasar besi, maka magnet akan menempel dengan mudah dan kuat.
Namun pernahkah teman-teman menemukan magnet yang sudah sulit untuk menempel di benda berbahan besi, atau jatuh ketika ditempelkan ke permukaan besi?
Wah, apakah ini artinya magnet kehilangan dayanya untuk menarik atau menempel di permukaan besi?
Baca Juga: Tak Hanya untuk Pernapasan, Ini Pentingnya Paru-Paru bagi Manusia
Ada Dua Jenis Magnet, Magnet Sementara dan Magnet Permanen
Ternyata ada dua jenis magnet yang bisa kita gunakan, teman-teman, yaitu magnet sementara dan magnet permanen.
Magnet permanen terbuat dari logam seperti baja yang sifat kemagnetannya sangat kuat.
Untuk membuat magnet baja memang sulit, tapi kalau baja sudah menjadi magnet, maka sifat kemagnetannya akan bertahan lama dan sulit hilang.
Selain magnet permanen, ada juga magnet sementara yang terbuat dari besi.
Sesuai dengan namanya, sifat kemagnetan dari magnet yang terbuat dari besi ini hanya bertahan sementara.
Magnet dari besi yang merupakan magnet sementara ini disebut juga sebagai magnet lunak.
Berbeda dengan magnet permanen, magnet sementara dari besi mudah dibuat, tapi sifat kemagnetannya juga bisa hilang dengan mudah.
Baca Juga: Agar Cepat dan Tepat, Ikuti 6 Tips untuk Melakukan Pencarian di Google Ini, yuk!
Magnet Bisa Kehilangan Kekuatan Kemagnetannya
Selain menjadi hiasan kulkas, magnet juga digunakan untuk berbagai keperluan.
Misalnya digunakan untuk alat-alat elektronik, kompas penunjuk arah, dan berbagai benda lain seperti di pintu kulkas agar bisa menutup dengan rapat.
Namun seiring berjalannya waktu, magnet ternyata bisa kehilangan kekuatan kemagnetannya, lo.
Kekuatan kemagnetan yang hilang ini membuat magnet jadi sulit menempel di permukaan besi atau menarik benda-benda yang berbahan besi.
Baca Juga: Ternyata Ini Rahasianya Mengapa Makanan yang Kita Makan di Pesawat Terasa Berbeda, Cari Tahu, yuk!
Hal ini disebut sebagai demagnetisasi, yaitu proses untuk mengurangi atau menghilangkan kemampuan kemagnetan sebuah magnet.
Biasanya, demagnetisasi akan dilakukan secara buatan oleh manusia, namun hal ini juga bisa terjadi secara alami.
Berbagai Penyebab Magnet Mengalami Demagnetisasi
Ada beberapa hal yang menyebabkan magnet kehilangan kekuatan kemagnetannya, nih, teman-teman.
Perubahan suhu yang ekstrem, kerusakan yang menyebabkan berkurangnya volume, cara penyimpanan yang salah, sampai korosi atau pengikisan magnet menjadi beberapa hal yang menyebabkan kekuatan magnet berkurang, bahkan hilang.
1. Suhu Panas
Kemampuan magnet untuk melakukan tarik-menarik pada permukaan besi terjadi karena adanya atom-atom yang terus bergetar di dalam magnet.
Nah, tingkat getaran pada magnet dipengaruhi oleh suhu yang ada di sekitar magnet.
Setiap perubahan suhu yang terjadi pada magnet akan memengaruhi tingkat getaran atom magnet, yang kemudian berpengaruh pada kekuatan magnet untuk menarik maupun menempel pada permukaan besi atau baja.
Penurunan suhu akan memperbesar kekuatan magnet, sebaliknya suhu tinggi akan berdampak buruk untuk magnet.
Saat terkena suhu tinggi, atom dalam magnet akan bergetar dengan cepat, sehingga beberapa bagian magnetik jadi tidak sejajar dan menyebabkan magnet kehilangan kemagnetannya.
Baca Juga: Apa Saja Komponen-Komponen dalam Peta? Yuk, Kita Lihat Penjelasannya!
2. Menyimpan Magnet dengan Tidak Benar
Agar magnet tidak mengalami demagnetisasi, maka cara penyimpanan magnet pun harus sangat diperhatikan.
Magnet yang kekuatannya lemah, seperti magnet sementara yang disimpan bersamaan dengan magnet permanen kemungkinan besar akan kehilangan kekutannya.
Magnet dengan kekuatan besar akan memaksa magnet yang lebih lemah untuk mengubah arahnya, sehingga bisa terjadi pembalikan kutub magnet.
Peristiwa magnet yang kehilangan daya tarik karena medan magnet dari luar ini disebut dengan fenomena histeresis.
Baca Juga: Keren! Ada Jutaan Spesimen Fauna yang Disimpan di Museum Zoologi Cibinong
3. Kerusakan pada Magnet
Kerusakan yang terjadi pada magnet atau kerusakan struktural juga menjadi penyebab terjadi demagnetisasi pada magnet.
Memalu magnet dengan keras atau menjatuhkan magnet berulang kali bisa menyebakan magnet mulai kehilangan kekuatannya.
Hal ini terjadi karena atom-atom pada magnet dipaksa untuk menjadi tidak sejajar dan menjadi mengurangi kekutannya.
Namun kerusakan karena dua hal tadi hanya terjadi pada beberapa jenis magnet saja, seperti magnet dari material ferrite yang rapuh dan pecah kalau terjatuh.
Sebaliknya, magnet yang terbuat dari bahan alnico merupakan bahan yang kuat dan tidak retak maupun pecah saat terjatuh atau mendapat tekanan mekanik.
Yuk, lihat video ini juga!
-----
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dunia satwa, dan komik yang kocak, langsung saja berlangganan majalah Bobo, Mombi SD, NG Kids dan Album Donal Bebek. Caranya melalui: www.gridstore.id
Atau teman-teman bisa baca versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di ebooks.gramedia.com
Source | : | Science ABC |
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR