Beberapa kondisi bisa membuat risiko heat stroke meningkat, misalnya:
- anjing atau kucing yang ditinggalkan di dalam mobil yang diparkir,
- anjing dan kucing berada di tempat yang tidak ada tempat teduh dan air,
- aktivitas tubuh yang berlebihan saat cuaca panas,
- punya kondisi obesitas, penyakit jantung atau penyakit pernapasan,
- usia yang tua,
- hingga kondisi tubuh seperti bulu yang terlalu tebal atau bentuk wajah yang pendek.
Tanda Heat Stroke pada Anjing dan Kucing
Anjing atau kucing yang mengalami heat stroke menunjukkan beberapa tanda, teman-teman.
Beberapa tanda awal heat stroke yang terlihat misalnya seperti napas yang terengah-engah, mengeluarkan air liur yang berlebihan, dan anjing atau kucing terlihat tidak nyaman.
Anjing dan kucing yang mengalami heat stroke juga bisa menunjukkan gejala berupa detak jantung yang meningkat, dan otot yang gemetaran.
Tanda atau gejala berikutnya yang bisa terjadi adalah anjing atau kucing mengalami muntah dan diare, kebingungan, atau bahkan mengalami kejang.
Beberapa tanda heat stroke lainnya adalah pendarahan yang tidak biasa, misalnya luka merah pada kulit karena ada pembuluh darah yang pecah, ada darah pada cairan muntahnya, dan ada darah di fesesnya.
Baca Juga: Meski Lezat bagi Kita, Jangan Berikan 5 Makanan Ini pada Kucing dan Anjingmu, ya!
Menuju Dua Dekade, National Geographic Indonesia Gelar Pameran Foto Sudut Pandang Baru Peluang Bumi
Source | : | catster.com,Petfinder,Advantage Petcare |
Penulis | : | Avisena Ashari |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR