Bobo.id - Setiap buah punya penampilan dan bentuk yang unik, teman-teman.
Ada buah yang berbentuk bulat, seperti semangka, melon, maupun jeruk.
Namun ada juga buah yang berbentuk memanjang, seperti pepaya, atau yang bentuknya melengkung seperti pisang.
Apakah teman-teman sudah pernah melihat atau makan buah kesemek?
Buah kesemek juga punya penampilan yang unik, teman-teman, karena seluruh permukaannya diselimuti oleh serbuk putih yang terlihat seperti bedak.
Bahkan karena penampilannya inilah, buah kesemek disebut juga sebagai buah genit.
Cari tahu sebenarnya apa itu serbuk putih yang menyelimuti seluruh permukaan buah kesemek!
Baca Juga: Saat Ini Wortel Identik dengan Warna Oranye, Ternyata Awalnya Wortel Berwarna Ungu!
Kesemek, Buah Genit dari Tiongkok
Kesemek ternyata sudah ditanam sejak ratusan tahun lalu, lo, teman-teman. Kesemek merupakan buah asli dari Tiongkok.
Setelah tumbuh di Tiongkok, buah kesemek kemudian menyebar ke Jepang dan dikembangbiakkan di sana.
Kemudian buah kesemek menyebar ke bagian lain dari Asia yang dibawa ke Eropa sekitar tahun 1800-an.
Buah kesemek adalah buah yang cukup penting pada budaya Tiongkok dan Jepang, nih, teman-teman, sehingga kesemek dihargai cukup tinggi.
Seluruh Permukaan Kulit Buah Kesemek Diselimuti Bubuk Putih Seperti Bedak
Kalau teman-teman sedang ikut ibu berbelanja di pasar dan melihat ada buah yang kulitnya diselimuti bubuk berwarna putih seperti bedak, maka buah itu adalah kesemek.
Bubuk putih yang menyelimuti kulit buah kesemek ini tidak muncul saat kesemek tumbuh di pohon, lo, teman-teman, melainkan muncul karena proses yang dilakukan sebelum kesemek dikonsumsi.
Ada dua jenis kesemek yang biasa dikonsumsi, yaitu kesemek yang bisa dimakan langsung saat sudah matang dan kesemek yang tidak bisa langsung dikonsumsi karena rasanya yang sepat.
Nah, buah kesemek yang ada tumbuh di Indonesia kebanyakan adalah kesemek yang rasanya sepat, teman-teman.
Baca Juga: Mengenal 2 Cara Perkembangbiakan Tumbuhan: Vegetatif dan Generatif
Buah kesemek yang rasanya sepat tentu tidak nikmat saat dimakan, nih.
Untuk menghilangkan rasa buah kesemek yang sepat, maka harus dilakukan suatu cara, teman-teman, yaitu merendam kesemek dalam larutan air kapur.
Kesemek dengan rasa yang sepat ini biasanya direndam selama minimal 24 jam di larutan air kapur tadi.
Sisa-sisa perendaman buah kesemek dalam larutan kapur inilah yang kemudian membuah kulit kesemek diselimuti bubuk putih seperti bedak.
Inilah sebabnya buah kesemek disebut buah genit, karena terlihat memakai bedak, teman-teman.
Baca Juga: Namanya Kol Banda, Apakah Tanaman Hias yang Bisa Bersihkan Udara Ini Ada Hubungannya dengan Kol?
Berbagai Manfaat Buah Kesemek
Buah kesemek yang sudah matang punya kulit berwarna oranye dan sekilas terlihat mirip seperti tomat, lo.
Kesemek yang punya banyak kandungan air di dalamnya ini terasa manis dengan daging buah yang padat, renyah, dan lembut.
Meskipun masih jarang orang yang mengonsumsi buah kesemek, ternyata buah genit ini punya banyak manfaat untuk tubuh kita.
Kesemek ternyata kaya akan vitamin A, lo, teman-teman, sehingga buah ini punya manfaat untuk menjaga kesehatan mata kita.
Bahkan kandungan vitamin A dalam kesemek bisa memenuhi 55 persen kebutuhan vitamin A harian dalam tubuh.
Selain bagus untuk kesehatan mata, kesemek juga dapat meningkatkan kekebalan tubuh, teman-teman, karena adanya kandungan bernama asam askorbat.
Kandungan asam askorbat ini bisa memenuhi kebutuhan vitamin C harian tubuh kita sebanyak 80 persen.
Dengan rutin mengonsumsi buah kesemek juga baik untuk pencernaan, nih, teman-teman, karena kesemek adalah sumber serat yang baik untuk tubuh dan pencernaan kita.
Baca Juga: Terlihat Sama Saja, Sebenarnya Motif Belang Masing-Masing Zebra Berbeda, lo!
Yuk, lihat video ini juga!
-----
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dunia satwa, dan komik yang kocak, langsung saja berlangganan majalah Bobo, Mombi SD, NG Kids dan Album Donal Bebek. Caranya melalui: www.gridstore.id
Atau teman-teman bisa baca versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di ebooks.gramedia.com
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Avisena Ashari |
KOMENTAR