Mulai dari mencuci tangan, mencuci peralatan masak dan peralatan makan, dan suhu yang digunakan untuk memasak.
Faktor kedua adalah karakteristik biologis virus, yang tidak bisa bertahan selama waktu berminggu-minggu di suatu permukaan.
Berbeda dengan bakteri, virus juga tidak bisa tumbuh dalam makanan, sehingga jumlah virus yang ada di makanan akan berkurang seiring berjalannya waktu.
Faktor ketiga adalah virus yang tidak bisa bertahan hidup dalam perut yang memiliki cairan asam.
Ketika virus yang ada pada makanan masuk ke dalam tubuh, ini artinya virus bersama makanan akan melalui saluran pencernaan dan bukannya saluran pernapasan.
Maka dari itu, kalaupun ada virus corona pada makanan, maka virus itu tidak akan menginfeksi tubuh, karena salurannya yang berbeda saat masuk ke tubuh.
Virus Corona Menyebar Melalui Droplets
Untuk mencegah atau mengurangi risiko penularan virus corona, kita diwajibkan untuk selalu memakai masker.
Tujuannya adalah agar droplets atau cairan yang keluar dari mulut maupun hidung tidak menempel di berbagai permukaan maupun terkena ke orang lain.
Hal ini disebabkan karena virus corona penyebab COVID-19 menyebar atau menular melalui droplets berupa air liur maupun ingus yang keluar saat seseorang bersin atau batuk.
Kalau droplets yang membawa virus corona ini masuk ke saluran pernapasan melalui mulut, hidung, maupun mata seseorang, orang lain akan berpotensi tertular COVID-19.
Yuk, lihat video ini juga!
-----
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dunia satwa, dan komik yang kocak, langsung saja berlangganan majalah Bobo, Mombi SD, NG Kids dan Album Donal Bebek. Caranya melalui: www.gridstore.id
Atau teman-teman bisa baca versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di ebooks.gramedia.com
Bisa Mengisi Waktu Liburan, Playground Berbasis Sains Interaktif Hadir di Indonesia!
Source | : | Kompas.com,WHO,Livescience |
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR