Bobo.id - Pandemi global akibat virus corona yang menyebabkan COVID-19 membuat kita harus selalu menjaga kebersihan.
Cuci tangan, mandi, mengganti baju, sampai membawa peralatan beribadah dan peralatan makan milik sendiri dilakukan untuk mencegah penyebaran virus penyebab COVID-19.
Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO sudah menyatakan kalau penyebaran atau penularan virus corona tidak bisa terjadi melalui alat makan yang kita gunakan, teman-teman.
Proses pencucian alat makan yang benar dengan menggunakan sabun akan mencegah penyebaran virus.
Namun bagaimana dengan makanan, ya? Apakah makanan bisa menjadi media penularan virus corona?
Baca Juga: Bisa Jadi Tanda Penyakit Berbahaya, Kenali 5 Jenis Bau dalam Tubuh Ini
Makanan Tidak Bisa Menjadi Media Penularan Virus Corona
Beberapa waktu lalu, ada dua kota di Tiongkok yang menemukan virus corona pada makanan beku yang dikirimkan dari Brasil dan Ekuador.
Nah, temuan ini menimbulkan kekhawatiran kalau nantinya akan ada kasus baru virus corona di Tiongkok.
Namun mengutip dari Kompas.com, menurut kepala program darurat WHO, Mike Ryan, virus corona penyebab COVID-19 tidak bisa menyebar atau menular melalui kemasan makanan dan makanan itu sendiri, kok.
Hal ini sudah dibuktikan dari penelitian pada kemasan makanan, di mana hanya 10 kemasan makanan saja yang mengandung virus.
Baca Juga: Cara Tumbuhan Berkembang Biak dengan Merunduk, Contoh Vegetatif Buatan
Virus corona juga sudah terbukti tidak bisa berlipat ganda atau berkembang pada makanan.
Untuk berkembang, virus membutuhkan inang, seperti manusia atau hewan, termasuk virus corona yang hanya bisa berkembang jika sudah berada di tubuh inangnya, yaitu manusia atau hewan.
Mengapa Makanan Tidak Bisa Menjadi Media Penyebaran Virus Corona?
Selain membutuhkan inang untuk berkembang, ada berbagai faktor lain yang membuat virus corona tidak bisa berkembang di makanan.
Pertama, ada berbagai langkah keamanan yang sudah dilakukan sebelum mengolah makanan.
Mulai dari mencuci tangan, mencuci peralatan masak dan peralatan makan, dan suhu yang digunakan untuk memasak.
Faktor kedua adalah karakteristik biologis virus, yang tidak bisa bertahan selama waktu berminggu-minggu di suatu permukaan.
Berbeda dengan bakteri, virus juga tidak bisa tumbuh dalam makanan, sehingga jumlah virus yang ada di makanan akan berkurang seiring berjalannya waktu.
Faktor ketiga adalah virus yang tidak bisa bertahan hidup dalam perut yang memiliki cairan asam.
Ketika virus yang ada pada makanan masuk ke dalam tubuh, ini artinya virus bersama makanan akan melalui saluran pencernaan dan bukannya saluran pernapasan.
Maka dari itu, kalaupun ada virus corona pada makanan, maka virus itu tidak akan menginfeksi tubuh, karena salurannya yang berbeda saat masuk ke tubuh.
Virus Corona Menyebar Melalui Droplets
Untuk mencegah atau mengurangi risiko penularan virus corona, kita diwajibkan untuk selalu memakai masker.
Tujuannya adalah agar droplets atau cairan yang keluar dari mulut maupun hidung tidak menempel di berbagai permukaan maupun terkena ke orang lain.
Hal ini disebabkan karena virus corona penyebab COVID-19 menyebar atau menular melalui droplets berupa air liur maupun ingus yang keluar saat seseorang bersin atau batuk.
Kalau droplets yang membawa virus corona ini masuk ke saluran pernapasan melalui mulut, hidung, maupun mata seseorang, orang lain akan berpotensi tertular COVID-19.
Yuk, lihat video ini juga!
-----
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dunia satwa, dan komik yang kocak, langsung saja berlangganan majalah Bobo, Mombi SD, NG Kids dan Album Donal Bebek. Caranya melalui: www.gridstore.id
Atau teman-teman bisa baca versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di ebooks.gramedia.com
Source | : | Kompas.com,WHO,Livescience |
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR