Bobo.id - Sebagian besar orang pasti memiliki makanan favoritnya. Biasanya, makanan favorit ini akan lebih sering dikonsumsi dibandingkan dengan makanan lainnya.
Selain itu, ada yang lebih suka makanan asin dibandingkan makanan manis, maupun sebaliknya.
Kalau teman-teman, apa makanan favoritmu?
Nah, sekarang coba kamu tanya kepada orang tua, kakek nenek, atau om yang ada di rumah, apakah mereka memiliki makanan favorit saat masih anak-anak, tapi sekarang justru tidak disukai lagi.
Jika ada orang dewasa yang punya selera makan atau makanan favorit yang berbeda dengan saat mereka masih anak-anak, ternyata hal ini merupakan hal yang wajar, lo.
Apa yang menyebabkan selera makan seseorang bisa berubah saat mereka dewasa dan berbeda dengan saat masih anak-anak, ya?
Baca Juga: Hentikan Kebiasaan Menjemur Pakaian di Dalam Ruangan Mulai Sekarang, Ini Dampak Buruknya
Anak-Anak Memiliki Indra Pengecap 'Super'
Lidah manusia memiliki bintil-bintil berukuran kecil yang berfungsi sebagai pengecap rasa.
Jumlah bintil-bintil perasa ini ada ribuan, bahkan adik bayi memiliki bintil perasa di lidah yang jumlahnya mencapai sekitar 30.000 bintil.
Namun pada orang dewasa, jumlah bintil ini berkurang dan hanya tersisa sekitar sepertiganya saja.
Anak-anak juga sering dikaitkan dengan kesukaan mereka pada makanan manis.
Baca Juga: Flu Sering Ditandai dengan Sakit Kepala, Mengapa saat Flu Kita Mengalami Sakit Kepala, ya?
Ternyata hal ini berkaitan dengan kebutuhan dan keinginan mereka pada susu, yang tinggi akan lemak dan gula.
Penyebabnya adalah karena adik bayi dan anak-anak masih membutuhkan banyak kalori untuk menambah berat badan dan energinya.
Rasa Asin dan Asam Belum Ada dalam Indra Pengecap Anak-Anak
Karena anak-anak cenderung menyukai rasa manis, maka ada beberapa rasa yang belum bisa dirasakan oleh lidah anak-anak.
Seperti rasa asin dan asam yang belum terbentuk dengan baik pada lidah anak-anak sebagai indra pengecap.
Sedangkan makanan atau minuman dengan rasa yang pahit akan ditolak oleh indra pengecap anak-anak dan bayi.
Hal ini disebabkan karena rasa pahit dianggap sebagai racun yang potensial dan berbahaya bagi tubuh.
Sedangkan rasa umami atau gurih sebenarnya merupakan rasa yang sudah tidak asing bagi adik bayi.
Karena penelitian menunjukkan kalau ASI atau air susu ibu yang menjadi makanan utama adik bayi itu kaya akan rasa umami.
Baca Juga: Benarkah Golongan Darah B Paling Jarang Sakit? Simak Fakta-Fakta Golongan Darah B
Mengapa Selera Makan Anak-Anak akan Berubah saat Sudah Dewasa?
Makanan atau minuman yang menjadi kesukaan teman-teman mungkin akan menjadi makanan yang tidak kamu sukai saat dewasa.
Atau sebaliknya, yaitu makanan yang saat ini tidak disukai, justru akan menjadi makanan favorit ketika sudah dewasa.
Selain karena perubahan pada lidah manusia, makanan kesukaan kita akan berubah juga karena adanya perubahan cara pandang pada makanan.
Faktor lain yang memengaruhi perubahan makanan kesukaan adalah adanya masalah pada sistem saraf.
Ketika masih berusia anak-anak dan beralih ke usia remaja, kita akan mencoba berbagai makanan, nih.
Namun ketika sudah dewasa, seseorang akan memiliki apreasiasi atau pandangan yang berbeda pada rasa dan makanan.
Seiring bertambahnya usia, indra pengecap manusia juga akan semakin tumpul.
Salah satu akibatnya adalah seseorang jadi lebih toleran terhadap rasa pedas.
Ada juga yang selera makannya atau makanan favoritnya tidak berubah sejak ia anak-anak sampai dewasa, nih.
Hal ini bisa disebabkan karena saat seseorang semakin dewasa, maka ia akan semakin sulit untuk menerima rasa baru.
Penyebabnya bisa terjadi karena ada masalah pada sistem saraf yang berkaitan dengan cara seseorang memandang makanan.
Yuk, lihat video ini juga!
-----
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dunia satwa, dan komik yang kocak, langsung saja berlangganan majalah Bobo, Mombi SD, NG Kids dan Album Donal Bebek. Caranya melalui: www.gridstore.id
Atau teman-teman bisa baca versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di ebooks.gramedia.com
Source | : | The Guardian |
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR