Bobo.id - Ketika sedang sakit, dokter akan memberikan beberapa jenis obat dengan berbagai bentuk.
Ada yang berbentuk sirup, tablet, kapsul, atau serbuk.
Apakah kamu pernah kesulitan untuk mengonsumsi obat yang bentuknya tablet maupun kapsul?
Kadang, obat akan menyangkut di tenggorokan, atau bahkan tidak bisa ditelan sama sekali.
Untuk mengatasi hal ini, beberapa orang akan melakukan beragam cara, misalnya menelan obat sambil makan pisang, meminum banyak air, atau menghancurkan obat.
Menghancurkan obat memang bisa membuat minum obat menjadi lebih mudah. Namun sebenarnya apakah kita boleh menghancurkan obat sebelum dikonsumsi?
Baca Juga: Ada Obat yang Harus Dikonsumsi Setelah Makan, Ternyata Ini Alasannya
Obat Tidak Boleh Sembarangan Dihancurkan Sebelum Dikonsumsi
Terdapat berbagai jenis dan bentuk obat, teman-teman. Ada yang berbentuk tablet, kapsul atau bercangkang dan di dalamnya terdapat obatnya, maupun obat berbentuk sirup.
Berbagai bentuk obat ini dibuat bukan tanpa tujuan, lo, tapi setiap bentuk obat akan memengaruhi cara kerja obat itu dalam tubuh.
Beberapa jenis obat dirancang agar pelepasannya terjadi secara perlahan dalam tubuh selama periode waktu tertentu.
Namun ada juga jenis obat yang memiliki pelapis khusus yang sulit dihancurkan dan akan hancur di bagian pencernaan tertentu.
Baca Juga: 8 Sajian Seafood Paling Mahal, Ada yang Seharga Mobil! Apa Kamu Tertarik Coba?
Ini artinya, ada beberapa obat yang tidak akan berefek buruk bagi pencernaan kalau dihancurkan, tapi jenis obat lainnya memang harus ditelan utuh dan tidak boleh dihancurkan karena bisa memengaruhi tubuh.
Maka itu, kita harus berkonsultasi dengan dokter sebelum menghancurkan obat untuk ditelan, teman-teman.
Efek Samping Menghancurkan Obat Tanpa Saran Dokter
Beberapa tablet sudah dilapisi dengan zat yang memudahkan kita menelannya dan melindungi obat dari keasaman lambung.
Namun beberapa obat juga dibuat dengan lapisan yang sulit dihancurkan, sehingga kalau dihancurkan justru akan mengiritasi lapisan perut atau pencernaan kita.
Biasanya, ketika obat dikonsumsi dengan cara dihancurkan, maka seluruh dosis obat akan dilepaskan dalam waktu singkat, yaitu lima sampai sepuluh menit.
Beberapa jenis obat memang dirancang untuk bisa melepaskan dosisnya dengan cepat ke seluruh tubuh, tapi ada juga obat yang membutuhkan waktu lama dan tahapan sebelum dilepaskan ke seluruh tubuh.
Nah, dengan menghancurkan atau membuka obat dari cangkangnya, obat tidak bekerja secara maksimal, teman-teman.
Hal ini bisa menyebabkan overdosis dini atau dosis yang berlebih pada tubuh.
Selain itu, efek samping lain yang ditimbulkan dari menghancurkan obat adalah keadaan yang tidak membaik karena efeknya berkurang.
Lakukan Cara Ini Jika Kesulitan Menelan Obat
Agar obat lebih mudah ditelan tanpa perlu dihancurkan, ada beberapa cara yang bisa teman-teman lakukan, lo.
Obat sulit ditelan kemungkinan disebabkan karena tenggorokan yang kering.
Teman-teman bisa membasahi tenggorokan lebih dulu dengan cara minum air sebelum menelan obat dengan air putih.
Cara lain yang bisa teman-teman lakukan adalah dengan cara mendongakkan kepala ke belakang sambil menelan obat.
Baca Juga: Apa Benar Bisul Muncul Karena Sering Makan Telur? Inilah Fakta yang Sebenarnya
Sebelumnya, letakkan dulu obat di tengah lidah, kemudian masukkan air, lalu dongakkan kepala dan telan obat.
Nah, kalau tablet yang harus teman-teman konsumsi terlalu besar, maka kita bisa mematahkan obat menjadi dua bagian agar lebih mudah ditelan, tanpa harus menghancurkannya lebih dulu.
Kalau cara-cara tadi masih membuat teman-teman kesulitan menelan obat, kamu bisa, kok, meminta obat jenis lain pada dokter, misalnya obat bentuk sirup.
-----
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dunia satwa, dan komik yang kocak, langsung saja berlangganan majalah Bobo, Mombi SD, NG Kids dan Album Donal Bebek. Caranya melalui: www.gridstore.id
Atau teman-teman bisa baca versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di ebooks.gramedia.com
Source | : | Kompas.com,Hello Sehat |
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR