Bobo.id - Kemarin (9/9/2020) pendiri Kompas Gramedia, yaitu Bapak Jakob Oetama meninggal dunia dalam usia 88 tahun.
Hal ini tentunya menjadi kabar duka bagi dunia jurnalistik Indonesia. Sebab beliau merupakan salah satu tokoh pers nasional yang sangat dikenal.
Bapak Jakob Oetama dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Kamis (10/9/2020).
Ini merupakan salah satu penghormatan terakhir untuk beliau yang turut berjasa pada bangsa Indonesia.
Pada tahun 1973 beliau pernah meraih penghargaan Bintang Mahaputera Utama saat masih menjabat sebagai anggota MPR RI.
Sebelum dimakamkan, jenazah Bapak Jakob Oetama disemayamkan di Gedung Kompas Gramedia yang terletak di Palmerah Selatan, Jakarta Pusat.
Misa pelepasan jenazah diselenggarakan pada hari ini (10/9/2020) pukul 09.00 WIB tadi.
Upacara pemakaman Bapak Jakoeb Oetama dilakukan dengan cara militer yang dipimpin oleh Wakil Presiden RI, yaitu Bapak Jusuf Kalla.
Baca Juga: Berita Duka, Pendiri Kompas Gramedia Jakob Oetama Meninggal Dunia
Kabar Meninggalnya Jakob Oetama
Pendiri Kompas Gramedia sekaligus Pemimpin Umum Harian Kompas Jakob Oetama tutup usia pada Rabu, 9 September 2020.
Almarhum meninggal dunia dengan tenang di Rumah Sakit Mitra Keluarga Kelapa Gading pada pukul 13:05 WIB dalam usia 88 tahun.
Bapak Jakob Oetama sempat dirawat di Rumah Sakit Mitra Keluarga Kelapa Gading sejak 22 Agustus 2020.
Beliau masuk rumah sakit dalam keadaan kritis dan mengalami gangguan multiorgan. Kondisinya sempat membaik di tengah perawatan.
Namun, karena faktor usia dan penyakit komorbid, kondisi beliau memburuk dan akhirnya meninggal dunia.
Baca Juga: Bukan Kenyang, 4 Makanan Ini Justru Bikin Cepat Lapar, Salah Satunya Nasi Putih
Tokoh Pers Nasional
Bapak Jakob Oetama lahir di Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, 27 September 1931.
Bapak Jakob Oetama mengawali karirnya pertama kali sebagai guru.
Beliau sempat mengajar di SMP Mardi Yuwana Cipanas, Sekolah Guru Bagian B (SGB) Lenteng Agung Jagakarsa, dan SMP Van Lith Jakarta.
Namun kemudian beliau menjadi wartawan dan redaktur majalah Penabur Jakarta.
Minat menulis beliau tumbuh berkat belajar Ilmu Sejarah.
Pada 1963, Bapak Jakob Oetama mendirikan majalah Intisari yang menjadi cikal bakal Kompas Gramedia bersama rekannya, Bapak PK Ojong.
Melalui kiprahnya di bidang jurnalistik, beliau dikenal sebagai tokoh pers nasional.
Meneladani Bapak Jakob Oetama
Selain dikenal sebagai jurnalis, Bapak Jakob Oetama dikenal selalu menjunjung tinggi rasa kemanusiaan, teman-teman.
Bapak Jakob Oetama mendapatkan banyak penghargaan dalam banyak bidang, termasuk Bintang Mahaputra dari Pemerintah Republik Indonesia tahun 1973.
Namun beliau selalu rendah hati dan tidak pernah merasa jemawa atas pencapaiannya.
Beliau merupakan sosok sederhana yang mengutamakan kejujuran, integritas, rasa syukur, dan humanisme.
Di mata rekan-rekan beliau, Bapak Jakob Oetama merupakan sosok yang suka membaca, cerdas, dan mengayomi sesama.
Selamat jalan, Bapak Jakob Oetama. Terima kasih atas jasamu untuk Indonesia.
(Penulis: Sarah Nafisah/Avisena Ashari)
Baca Juga: Tertarik Jadi Jurnalis? Berkunjung ke Monumen Pers Nasional, yuk!
-----
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dunia satwa, dan komik yang kocak, langsung saja berlangganan majalah Bobo, Mombi SD, NG Kids dan Album Donal Bebek. Caranya melalui: www.gridstore.id
Atau teman-teman bisa baca versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di ebooks.gramedia.com
Tomat-Tomat yang Sudah Dibeli Bobo dan Coreng Hilang! Simak Keseruannya di KiGaBo Episode 7
Penulis | : | Sarah Nafisah |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR