Bobo.id - Saat ibu merebus air menggunakan teko, apakah teman-teman pernah mendengar teko mengeluarkan suara keras seperti siulan?
Suara keras yang terdengar seperti siulan ini menjadi tanda kalau air di dalam teko sudah mendidih.
Ada jenis teko yang akan mengeluarkan suara keras seperti siulan untuk menandakan air sudah mendidih, tapi ada juga teko yang tidak mengeluarkan suara.
Nah, suara ini akan semakin keras terdengar kalau air semakin lama mendidih.
Baca Juga: Langsung Sikat Gigi Setelah Makan Ternyata Malah Bisa Merusak Gigi, Ini Penjelasannya
Suara siulan yang dihasilkan dari teko ketika air di dalamnya mendidih ini ternyata sudah diteliti sejak abad ke-19, lo.
Dua orang peneliti bernama John William Strutt dan Baron Rayleigh sempat meneliti mengenai suara siulan yang keluar dari teko saat air mendidih.
Namun dari penelitian yang dilakukan oleh dua peneliti ini, belum ditemukan jawaban atau sebab pasti mengapa teko akan mengeluarkan suara seperti siulan saat air di dalamnya mendidih.
Seiring berkembangnya ilmu pengetahuan, peneliti akhirnya mengetahui bagaimana teko akan mengeluarkan bunyi saat air sudah mendidih
Penelitian Awalnya Dilakukan pada Abad ke-19
Teko yang akan mengeluarkan suara seperti siulan ketika air di dalamnya sudah mendidih ternyata membuat peneliti penasaran, nih.
Akhirnya dua orang peneliti bernama John William Strutt dan Baron Rayleigh melakukan penelitian di abad ke-19.
Saat itu, hasil penelitiannya menyimpulkan bahwa suara siulan itu berasal dari uap yang menumpuk dan memanas dalam teko.
Nah, tumpukan uap yang memanas ini menyebabkan adanya getaran pada tutup teko, baik di bagian atas maupun di bagian air dituangkan dari teko.
Baca Juga: Kentut yang Bau Tidak Sedap Bisa Jadi Tanda Penyakit, Ini Penyebab Kentut Bau
Ketika uap keluar dari teko melalui lubang yang ada di teko, maka getaran tadi akan semakin kuat dan suara siulannya semakin keras.
Meski jawabannya sudah diketahui, ternyata jawaban itu hanyalah jawaban sederhana dan tidak bisa menjelaskan bagaimana getaran uap tadi bisa menghasilkan suara siulan.
Melalui Penelitian Modern, Diketahui Bagaimana Suara Siulan Dihasilkan
Dua orang ilmuwan dan peneliti dari Universitas Cambridge, Ross Henrywood dan Dr. Anurag Agarwal kemudian melakukan penelitian lagi bagaimana suara siulan dari teko bisa dihasilkan saat ada getaran uap.
Uap akan terbentuk di dalam teko saat air mendidih, yang kemudian uap tadi akan keluar melalui lubang yang ada di cerat atau bagian corong teko untuk menuangkan air.
Bagian cerat ini berukuran lebih sempit dari bagian teko yang lain. Saat uap dipaksa untuk keluar dari bagian cerat, maka akan terbentuk semburan uap yang tidak stabil.
Nah, semburan uap yang tidak stabil ketika keluar dari cerat teko ini akan menyebabkan terbentuknya pusaran air bertekanan kecil saat uap mencoba keluar dari lubang penutup cerat.
Lalu dari mana suara siulan dari teko itu berasal saat air di dalamnya mendidih?
Suara seperti siulan dari teko ini dihasilkan dari pusaran air yang kemudian menghasilkan gelombang suara, yang terdengar seperti siulan.
Ketidakstabilan dari uap yang keluar dan menabrak dinding teko tadi akan menyebabkan terjadinya gelombang suara seperti siulan.
Baca Juga: Bukan Hanya Teh, Makanan-Makanan Ini Juga Bisa Bikin Kita Lebih Sering Buang Air Kecil
Ukuran Cerat Teko Memengaruhi Suara Siulan yang Dihasilkan
Selain pusaran air bertekanan kecil di dalam teko, suara siulan yang keluar dari teko juga dipengaruhi oleh ukuran cerat teko.
Cerat adalah bagian pada teko yang berbentuk corong dan berguna untuk menuangkan air dari dalam teko.
Kalau teko yang teman-teman miliki di rumah memiliki cerat yang berukuran pendek, maka akan menghasilkan suara siulan bernada tinggi.
Sedangkan pada teko dengan cerat yang panjang akan menghasilkan suara siulan yang lebih rendah.
Yuk, lihat video ini juga!
-----
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dunia satwa, dan komik yang kocak, langsung saja berlangganan majalah Bobo, Mombi SD, NG Kids dan Album Donal Bebek. Caranya melalui: www.gridstore.id
Atau teman-teman bisa baca versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di ebooks.gramedia.com
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR