Bobo.id - Seperti namanya, ular berbisa mampu melumpuhkan mangsa dengan "menyuntikkan" bisa beracun.
Bisa ular terbagi menjadi beberapa macam, yaitu bisa yang memengaruhi organ tubuh dan darah, bisa yang memengaruhi susunan saraf pusat, dan bisa yang memengaruhi sel tubuh mangsanya.
Nah, bisa ular yang berbeda-beda itu juga disesuaikan dengan mangsa dan lingkungan hidup ular.
Teman-teman, apakah kamu pernah bertanya-tanya, jika bisa ular mampu melumpuhkan mangsanya, bagaimana kalau ular tergigit taringnya sendiri dan bisanya masuk ke tubuhnya?
Apakah ular juga bisa mati akibat bisanya sendiri?
Kandungan dalam Bisa Ular
Bisa ular adalah cairan yang diproduksi di kelenjar air liur yang hanya dimiliki oleh ular berbisa.
Fungsi bisa ular adalah untuk membuat mangsa tidak bergerak atau lumpuh dan membantu proses pencernaan ular.
Bahan utama pembuatan bisa adalah protein, teman-teman.
Selain protein, bisa ular juga mengandung enzim yang membantu molekul besar karbohidrat, protein, dan yang lainnya, terpecah dalam waktu singkat, sehingga membantu proses pencernaan ular.
Baca Juga: Ternyata Ini Alasan Mengapa Ular Suka Berada di Tempat yang Lembap dan Teduh, Pernah Tahu?
Kemudian, ada bahan lain dalam bisa ular, yaitu racun polipeptida. Ini merupakan bahan yang membuat bisa ular beracun.
Racun polipeptida menganggu fungsi sel dan bisa menyebabkan kematian.
Untuk beberapa jenis ular berbisa, ada juga racun tertentu yang jadi tambahan bisa ular.
Cara Ular Menyuntikkan Racun dari Bisa ke Tubuh Mangsa
Cara yang paling banyak dilakukan oleh ular berbisa untuk menyuntikkan racun di tubuh mangsanya adalah melalui taringnya.
Taring ular dapat menyuntikkan bisa racun karena tajam dan mampu mengalirkan racun langsung ke luka.
Namun, ada juga ular yang menyuntikkan racun dengan cara meludahi mangsanya. Biasanya, cara ini merupakan bentuk pertahanan diri dari musuh dibandingkan bentuk penyerangan mangsa.
Perjalanan bisa ular ini berlangsung dari kelenjar racun yang ada di kepalanya, tepatnya di belakang tenggorokan. Kelenjar racun merupakan tempat pembuatan dan penyimpanan bisa.
Kemudian, ada otot di bagian kepala ular yang mengatur kadar racun yang disuntikkan pada mangsa serta menekan dan menusuk mangsa.
Lalu ada saluran yang menyalurkan bisa racun dan taring yang memiliki lubang untuk mengeluarkan bisa racun itu.
Nah, bisa ular yang beracun itupun masuk ke dalam luka di tubuh mangsa yang disebabkan oleh gigitan ular.
Baca Juga: Benarkah Ular Tidak Berbisa Bergerak Lebih Lambat dari Ular Berbisa? Ini Faktanya
Apakah Ular Dapat Mati jika Bisa dari Taringnya Masuk ke Tubuhnya Sendiri?
Meski terletak di kelenjar air liur, ular tidak akan sakit meski menelan bisa racunnya sendiri. Ini karena bahan utama bisa ular adalah protein.
Racun protein hanya bisa meracuni jika disuntikkan atau terserap dalam jaringan tubuh atau aliran darah.
Maka dari itu, bisa ular tidak berbahaya jika tertelan oleh ular, bahkan justru membantu proses pencernaannya.
Namun, jika ular menggigit tubuhnya sendiri dan bisanya masuk ke dalam jaringan tubuh atau aliran darahnya maka dampaknya ular bisa teracuni dan bahkan mati.
Jadi, bisa saja ular mati akibat gigitannya sendiri yang mengandung racun, apabila racun itu masuk ke dalam aliran darah atau jaringan tubuhnya.
Yuk, lihat video ini juga!
-----
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dunia satwa, dan komik yang kocak, langsung saja berlangganan majalah Bobo, Mombi SD, NG Kids dan Album Donal Bebek. Caranya melalui: www.gridstore.id/
Atau teman-teman bisa baca versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di ebooks.gramedia.com
Source | : | Science ABC |
Penulis | : | Avisena Ashari |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR