Bobo.id - Jika mendengar tentang burung, mungkin teman-teman langsung akan membayangkan hewan yang bersayap dan bisa terbang.
Namun, tidak semua hewan yang termasuk dalam kelompok burung atau aves menggunakan sayap sebagai alat gerak untuk terbang.
Ada yang menggunakan kaki untuk berjalan atau berlari, dan ada juga yang menggunakan bagian sayapnya untuk membantunya berenang.
Meskipun memiliki sayap, ada juga burung yang tidak bisa terbang, nih.
Wah, mengapa burung-burung itu tidak bisa terbang, ya?
Ratites, Kelompok Burung yang Tidak Bisa Terbang
Apakah teman-teman bisa menyebutkan contoh burung yang tidak bisa terbang?
Beberapa hewan yang kita sebut burung namun tidak bisa terbang itu misalnya penguin, sebagian bebek, dan burung unta.
Burung-burung ini masuk ke dalam kelompok ratites, yaitu burung yang tidak bisa terbang.
Menurut ahli ilmu alam Charles Darwin, burung-burung dalam kelompok ratites itu berhubungan satu sama lain.
Ada banyak penelitian yang memperdebatkan kelompok hewan ini, karena tulang di mulut dari hewan-hewan ini mirip dengan reptil.
Namun, mereka juga punya tulang dada yang tajam yang menunjukkan kalau mereka awalnya adalah burung terbang yang berevolusi.
Jadi sebenarnya, burung yang tidak terbang ini asal mulanya dari mana, ya?
Baca Juga: Tak Pernah Lihat Burung Terbang saat Hujan? Ternyata Ini Penyebabnya
Berdasar penelitian DNA, burung yang tidak bisa terbang merupakan keturunan dari hewan yang bisa terbang.
Kemudian terjadi evolusi di tubuh mereka, sehingga mereka tidak lagi bisa terbang.
Nah tapi kenapa ini bisa terjadi, ya?
Alasan Mengapa Ada Burung yang Tidak Bisa Terbang
Ada dua teori yang disebutkan peneliti, nih.
Pertama, lingkungan tempat tinggal burung-burung ini tidak lagi menuntut mereka untuk terbang.
Atau yang kedua, lingkungan tempat tinggal mereka justru menuntut untuk mengembangkan kebiasaan baru.
1. Lingkungan Tempat Tinggal Burung Tidak Menuntutnya Terbang
Untuk teori pertama, penelitian pada bebek di Amerika menemukan kalau tempat tinggal mereka tidak membutuhkan kemampuan untuk terbang.
Bebek-bebek ini bisa tinggal di sepanjang pantai selatan Amerika sepanjang tahun, sehingga tidak perlu terbang untuk bermigrasi.
Teori ini juga mendukung perubahan pada burung-burung di zaman dinosaurus.
Dengan kepunahan dinosaurus, burung-burung tidak perlu terbang untuk menghindari pemangsa, teman-teman.
Baca Juga: Mengapa Bulu Burung Jantan Warnanya Lebih Cerah dan Lebih Indah?
Kemudian, burung ratites itu mengembangkan kemampuan lain. Contohnya, ada burung unta yang bisa berlari dengan cepat.
Ini juga menjelaskan kalau burung-burung inipun kemudian terkumpul di dalam satu wilayah tertentu.
Populasinya yang banyak menjelaskan kalau tidak ada pemangsa di antara mereka.
2. Lingkungan Tempat Tinggal Burung Menuntut Kemampuan Lain
Sebuah penelitian pada penguin menerangkan teori kedua, nih, yaitu lingkungan tempat tinggal burung menuntutnya mengembangkan kemampuan lain.
Peneliti mengemukakan bahwa jika burung mengembangkan kemampuannya di bawah air, kemampuan terbangnya akan menurun, sampai akhirnya hilang sama sekali.
Ini karena kemampuan berenang lebih menguntungkan bagi penguin. Misalnya mereka jadi lebih mudah mendapatkan makanan.
Begitulah mengapa evolusi burung dari keturunan hewan yang bisa terbang menjadi tidak bisa terbang, meskipun punya sayap.
Baca Juga: Adaptasi Morfologi pada Hewan Beserta Contohnya: Paruh dan Kaki Burung, Serangga, serta Unta
Yuk, lihat video ini juga!
-----
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dunia satwa, dan komik yang kocak, langsung saja berlangganan majalah Bobo, Mombi SD, NG Kids dan Album Donal Bebek. Caranya melalui: www.gridstore.id/
Atau teman-teman bisa baca versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di ebooks.gramedia.com
Source | : | National Geographic,Seeker |
Penulis | : | Avisena Ashari |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR