"Awas kau, Raja Boku!" gerutu penyihir kesal. Ia pun mandi dengan sabun cair. Namun sekali lagi ia tertipu. Tempat sabun teiah diisi dengan minyak goreng. Kesabaran penyihir itu akhirnya habis. Ia menemui Raja Boku yang sedang terbahak-bahak. Penyihir ingin menghukum Raja Boku tetapi dicegah oleh perdana menteri.
"Jangan sekarang. Begini saja..." perdana menteri membisikkan rencananya ke telinga penyihir. Si penyihir mengangguk-angguk dan tersenyum setuju. Keesokan harinya si penyihir pergi.
Seminggu kemudian Raja Boku berulang tahun. Ia mengadakan pesta. Raja-raja dari negeri tetangga diundang. Raja Boku mengenakan pakaian yang terbaik. Ia tampil dengan anggun. Namun setiap orang yang melihatnya seperti menahan tawa. Walaupun begitu, Raja Boku tidak merasa ada yang aneh. Ketika acara makan kue, semua makan dengan lahap kecuali Raja Boku. Ia memuntahkan kuenya karena rasanya asam dan pahit. Anehnya, hanya ia yang merasa demikian, padahal orang lain makan kue yang sama.
Akhirnya Raja Boku duduk di singgasana menyaksikan acara taritarian. Ketika menikmati acara, tiba-tiba saja badannya gatal-gatal. Ia mulai menggaruk. Tingkahnya yang aneh membuat semua orang memperhatikannya. Karena merasa tidak enak, Raja Boku mengambil saputangan dan mengelap wajahnya.
Tapi, astaga! Ia tiba-tiba bersin terusmenerus. Ia segera ke kamar mandi untuk membasuh badannya. Namun temyata air di kamar mandi berubah menjadi minyak goreng. Raja Boku benar-benar merasa malu. Namun ia harus tetap tampil meskipun keadaannya sangat aneh.
Acara pun selesai. Para tamu berpamitan. Namun alangkah terkejutnya Raja Boku. Setiap tamu mengucapkan salam yang sama. "Kami pamit kepada Raja Boku si Raja Terbodoh Sedunia!" Kemudian para tamu tertawa bersama-sama. "Berani sekali kalian!" teriaknya marah.
Baca Juga: Tak Disangka, Konsumsi Ketumbar Ternyata Bisa Bantu Sehatkan Jantung Lewat 6 Cara Ini
Penulis | : | Sarah Nafisah |
Editor | : | Avisena Ashari |
KOMENTAR