Pesan dari Nenek Tua untuk Meninggalkan Desa
Musim hujan pun tiba dan penduduk desa bersiap memasuki masa tanam.
Mereka mengadakan kenduri memohon agar sawah dan ladangnya terhindar dari hama dan diberikan hasil panen yang melimpah.
Pak Kikir juga mengadakan kenduri supaya panennya melimpah. Ia mengundang warga desa ke rumahnya, namun ia hanya menyediakan makanan yang sangat sedikit dan tidak semua tamu mendapatkan bagian.
Saat warga sedang berada di rumah Pak Kikir, seorang nenek tua datang memohon sedikit nasi. Tapi Tuan Kikir tidak mau memberikannya dan justru menyuruh si nenek tua pergi.
Kejadian itu dilihat oleh anak Pak Kikir. Kemudian, ia menyusul si nenek dan memberikan sebungkus nasi.
Nenek itu sangat berterima kasih dan mendoakan anak Pak Kikir agar hidupnya mulia. Ia juga berpesan bahwa nanti malam saat hujan mulai turun, anak Pak Kikir sebaiknya segera pergi dari desa dan jangan memberitahu siapapun sebelum nanti malam.
Nenek itu juga berpesan pada anak Pak Kikir untuk mengajak semua warga desa. Namun ia tidak mau memberitahu alasan di balik pesan si nenek itu.
Ternyata malamnya, hujan mulai turun. Anak Pak Kikir pun mengajak ayahnya meninggalkan desa, seperti pesan di nenek.
Namun Pak Kikir tidak mau mempercayai perkataan anaknya dan menolak meninggalkan desa. Ia justru berpikir meninggalkan rumah bisa membuat hartanya dijarah.
Karena ayahnya menolak, anak Pak Kikir pun memilih untuk memberi tahu warga desa dengan memukul kentongan. Ia mengajak warga meninggalkan desa.
Nenek tadi muncul dan menyuruh warga desa meninggalkan desa. Semua warga pun menurut dan segera meninggalkan desa menuju ke bukit, kecuali Pak Kikir yang tidak mau meninggalkan hartanya di rumah.
Baca Juga: Simak Asal-usul Pulau Nusa serta Buleleng dan Singaraja di Video Ini
Tomat-Tomat yang Sudah Dibeli Bobo dan Coreng Hilang! Simak Keseruannya di KiGaBo Episode 7
Penulis | : | Avisena Ashari |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR