Bobo.id - Berkaitan dengan budaya, ada istilah akulturasi dan asimilasi. Siapa yang sudah pernah mengdengar mengenai dua istilah ini?
Sebagai negara kepulauan, Indonesia juga terdiri dari berbagai suku yang tinggal di pulau-pulau yang berbeda.
Hal ini membuat budaya di Indonesia sangat beragam, teman-teman.
Ada tarian, lagu daerah, bahasa, baju adat, rumah adat, berbagai upacara, dan makanan yang menjadi ciri khas atau budaya masing-masing daerah.
Nah, dari keberagaman budaya ini, ada yang disebut dengan akulturasi dan asimilasi.
Baca Juga: Inilah Keistimewaan Perahu Kora-Kora Bagi Masyarakat Maluku
Apakah teman-teman tahu apa yang dimaksud akulturasi dan asimilasi, serta hubungannya dengan kebudayaan?
Kita cari tahu mengenai akulturasi dan asimilasi, yuk!
Akulturasi Menyebabkan Berbagai Budaya Bertemu dan Saling Memengaruhi
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), akulturasi adalah percampuran dua kebudayaan atau lebih yang saling bertemu dan saling memengaruhi.
Akulturasi merupakan proses sosial yang timbul saat suatu masyarakat dengan kebudayaan tertentu dihadapkan dengan suatu unsur kebudayaan asing.
Kemudian, seiring berjalannya waktu kebudayaan asing tersebut diterima serta diolah tanpa menghilangkan unsur kebudayaan kelompok itu sendiri.
Baca Juga: Nilai-Nilai yang Ditanamkan oleh Leluhur Suku Nias dari Kegiatan Lompat Batu
Contoh akulturasi budaya di antaranya adalah wayang. Wayang adalah bentuk akulturasi antara kebudayaan Jawa dengan kebudayaan India.
Tokoh pewayangan seperti Semar, Gareng, Petruk, dan Bagong merupakan kebudayaan jawa yang kemudian dikisahkan dengan cerita Ramayana dan Mahabharata dari India.
Bentuk akulturasi juga bisa terjadi dalam berbagai bidang seperti seni rupa, seni tari, bentuk arsitektur dan lain sebagainya.
Asimilasi Menciptakan Adanya Budaya Baru
Asimilasi adalah penyatuan atau pembauran dua kebudayaan asli menjadi kebudayaan baru yang disertai hilangnya kebudayaan asli.
Proses asimilasi bisa terjadi saat anggota kelompok atau suatu masyarakat berinteraksi dengan intensif secara langsung dalam waktu yang relatif lama.
Kemudian sifat khas dari unsur kebudayaan kelompok yang berbeda masing-masing berubah serta saling menyesuaikan diri dan menghasilkan unsur kebudayaan campuran.
Contoh asimilasi, misalnya adalah munculnya musik dangdut.
Musik dangdut adalah hasil perpaduan antara musik tradisional daerah dan musik India.
Baca Juga: Surabaya Bukan Hanya Kota Pahlawan Tapi Juga Dikenal Kota Seribu Taman
(Penulis: Rahwiku Mahanani)
Yuk, lihat video ini juga!
-----
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dan pengetahuan seru, langsung saja berlangganan Majalah Bobo dan Mombi SD. Tinggal klik di www.gridstore.id
Atau teman-teman bisa baca versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di ebooks.gramedia.com
Bisa Mengisi Waktu Liburan, Playground Berbasis Sains Interaktif Hadir di Indonesia!
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR