Bobo.id - Setiap hari, kita akan bertemu dengan orang lain dan melakukan interaksi sosial, seperti mengobrol, atau membantu orang lain.
Dalam sistem sosial di masyarakat juga ada berbagai lapisan sosial. Nah, dalam lapisan sosial di masyarakat ada yang disebut sebagai mobilitas sosial.
Dari namanya, kita bisa mengetahui bahwa mobilitas berhubungan dengan gerakan berpindah, karena mobilitas diartikan sebagai gerakan berpindah-pindah.
Sedangkan mobilitas sosial menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah perubahan kedudukan warga masyarakat kelas sosial yang satu ke kelas sosial yang lain.
Baca Juga: Bentuk Kerja Sama Indonesia dengan Negara ASEAN di Bidang Sosial dan Budaya
Apa Arti Mobilitas Sosial dalam Masyarakat?
Mobilitas yang terjadi dalam masyarakat dapat diartikan menjadi dua definisi atau pengertian yang berbeda.
Selain merupakan perubahan kedudukan warga masyarakat kelas sosial yang satu ke kelas sosial yang lain, mobilitas sosial juga memiliki definisi lain.
Mobilitas sosial juga dapat diartikan sebagai gerak yang ada dalam struktur sosial, yaitu beberapa pola tertentu, yang fungsinya mengatur organisasi pada suatu kelompok sosial.
Ada beberapa contoh yang menunjukkan mobilitas sosial, misalnya seorang siswa yang lulus dari SD, kemudian melanjutkan sekolah ke SMP.
Atau sekelompok orang yang melakukan transmigrasi dari daerah di Pulau Jawa ke luar Pulau Jawa, kemudian sukses di tempatnya yang baru.
Baca Juga: Inilah Daftar Nama 34 Provinsi di Indonesia Beserta Ibu Kotanya
Dua Jenis Mobilitas Sosial dalam Masyarakat
Pada mobilitas sosial yang terjadi dalam masyarakat, ada dua jenis yang membedakannya.
Mobilitas sosial ini kemudian dibedakan menjadi mobilitas sosial horizontal dan mobilitas sosial vertikal.
Kedua jenis mobilitas sosial ini memiliki perbedaan pada tingkatan kelas sosial tempat individu ini berada.
Mobilitas Sosial Horizontal
Horizontal diartikan sebagai terletak pada garis atau bidang yang sejajar dengan horizon atau garis datar. Secara singkat, horizontal berarti mendatar.
Lalu apa yang dimaksud dengan mobilitas sosial horizontal?
Dalam mobilitas sosial, mobilitas yang terjadi secara horizontal berarti perpindahan status sosial yang dimiliki seseorang atau kelompok, namun pada lapisan atau tingkat yang sama.
Ini artinya, seseorang dalam sebuah kelompok sosial yang mengalami mobilitas sosial horizontal tetap berada pada lapisan yang sama atau sederajat.
Baca Juga: Bentuk Kerja Sama Indonesia dengan Negara ASEAN di Bidang Politik dan Keamanan
Sifat dari status sosial mobilitas horizontal ini memiliki sifat yang lebih stabil.
Contoh seseorang yang mengalami status sosial horizontal misalnya seorang pedagang.
Tadinya, seseorang yang merupakan pedagang ayam bakar berubah menjadi pedagang bakso, karena berjualan ayam bakar dianggap tidak memberikan keuntungan yang besar.
Baca Juga: Indonesia Terdiri dari Beragam Suku dan Budaya, Ketahui Mengenai Pengertian Pluralitas
Dalam hal ini, pedagang itu memang berganti makanan yang dijual, yaitu dari ayam bakar menjadi bakso.
Namun pedagang tadi masih berada dalam lapisan sosial yang sama, yaitu sebagai pedagang, sehingga pedagang itu tetap berada dalam kelas sosial yang sederajat.
Mobilitas Sosial Vertikal
Ada mobilitas sosial horizontal, ada juga mobilitas sosial vertikal. Kalau horizontal artinya mendatar, maka vertikal berarti tegak lurus dari atas ke bawah, atau sebaliknya.
Hal ini juga bisa terjadi pada mobilitas sosial, yaitu mobilitas sosial vertikal.
Mobilitas sosial vertikal adalah perpindahan atau perubahan status sosial dari atas ke bawah, maupun sebaliknya, yaitu dari bawah ke atas.
Perpindahan mobilitas sosial secara vertikal ini berarti bahwa seseorang bisa mengalami peningkatan, maupun penurunan status sosial dalam kelompok sosial.
Baca Juga: Ketahui Perbedaan Cagar Alam, Suaka Margasatwa, dan Taman Nasional untuk Konservasi Lewat Video Ini
Misalnya, ada seorang karyawan dalam sebuah perusahaan kemudian diangkat atau memiliki jabatan yang lebih tinggi karena mampu bekerja dengan baik.
Perubahan jabatan ini menunjukkan adanya mobilitas sosial vertikal, di mana karyawan tadi berubah kelas sosial ke atas dan tidak lagi berada di kelas sosial yang sederajat.
Sedangkan contoh mobilitas sosial vertikal ke bawah atau turun bisa adalah hal sebaliknya, yaitu seseorang yang tadinya memiliki jabatan sebagai seorang pemimpin kemudian menjadi karyawan biasa.
Perubahan jabatan ini menunjukkan orang itu mengalami mobilitas sosial vertikal ke bawah karena jabatannya yang turun dari pemimpin menjadi karyawan biasa.
Yuk, lihat video ini juga!
-----
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dan pengetahuan seru, langsung saja berlangganan Majalah Bobo dan Mombi SD. Tinggal klik di www.gridstore.id
Atau teman-teman bisa baca versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di ebooks.gramedia.com
Bisa Mengisi Waktu Liburan, Playground Berbasis Sains Interaktif Hadir di Indonesia!
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Avisena Ashari |
KOMENTAR