Bobo.id- Tanggal 10 November 1945 adalah hari bersejarah bagi bangsa Indonesia.
Pada saat itu terjadi perlawanan sengit rakyat Surabaya melawan penjajah yang ingin kembali menguasai Indonesia. Nah, inilah kronologi peristiwanya.
Baca Juga: Ini Perbedaan Pahlawan Nasional dan Pahlawan Revolusi, Jangan Tertukar, ya!
15 Agustus1945
Kaisar Jepang Hirohito melalui siaran radio mengumumkan bahwa Kekaisaran Jepang menyerah tanpa syarat kepada Sekutu.
17 Agustus 1945
Soekarno dan Mohammad Hatta memproklamasikan kemerdekaan Republik Indonesia di Jakarta
27 Agustus 1945
Pembentukan Komite Nasional Indonesia (KNI) Daerah Surabaya di Gedung Nasional, Jalan Bubutan.
Pada saat itu, berita tentang kemerdekaan Republik Indonesia disebarluaskan.
Baca Juga: Jenderal Gatot Subroto, Tentara Tiga Zaman yang Pemberani
19 September 1945
Terjadi peristiwa perobekan bendera Belanda di Hotel Oranje atau Hotel Yamato (sekarang Hotel Majapahit). Sekelompok orang Belanda mengibarkan bendera Belanda.
Tujuannya, untuk menghasut rakyat Surabaya.
Seorang pemuda bernama Kusno naik ke menara hotel untuk menurunkan bendera berwarna merah putih biru milik Belanda.
Ia merobek bagian warna biru dari bendera Belanda tersebut, bendera itu menjadi berwarna merah putih, bendera Indonesia.
1 Oktober 1945
Para pejuang Indonesia menyerbu markas pasukan Jepang (Kempetai) yang letaknya di Gedung Raad van Justitie (pengadilan) Surabaya.
Para pejuang berhasil melucuti dan merebut senjata pasukan Jepang. Gedung itu juga dihancurkan oleh para pejuang.
25 Oktober 1945
Sebanyak 6.000 tentara Inggris mendarat di Ujung dan Tanjung Perak.
Tentara Inggris tersebut datang bersama pasukan Netherlands-Indies Civil Administration (NICA), yang berniat merebut kembali Indonesia.
Tugas tentara Inggris adalah menyita senjata dan membebaskan tawanan perang warga Eropa.
Baca Juga: Djuanda Kartawidjaja, Pahlawan Nasional yang Paling Sering Menjadi Menteri
27-29 Oktober 1945
Tentara Inggris melucuti senjata polisi dan pejuang Indonesia.
Para pejuang menolak menyerahkan senjata. Terjadilah perang selama tiga hari, yaitu tanggal 27 - 29 Oktober 1945 di Jalan Kebon Rojo, Surabaya.
Para pejuang memutuskan aliran listrik dan aliran air di Surabaya.
Para pejuang berhasil merebut beberapa wilayah yang sebelumnya dikuasai pasukan Inggris.
30 Oktober 1945
Di Gedung Internatio dekat Jembatan Merah, Brigadir Mallaby dihadang para pejuang Indonesia dan terbunuh di dalam mobilnya.
Kejadian itu membuat pasukan Inggris marah dan menyerang pejuang Indonesia.
Baca Juga: Surabaya Bukan Hanya Kota Pahlawan Tapi Juga Dikenal Kota Seribu Taman
9 November 1945
Tentara Inggris menyebarkan pamflet yang berisi ultimatum (ancaman) bagi para pejuang dan tentara Indonesia untuk menyerahkan senjata.
Kalau ancaman itu tidak dituruti, tentara Inggris akan menyerang para pejuang. Batas waktu penyerahan senjata adalah tanggal 10 November 1945 pukul 06.00.
10 November 1945
Arek-arek Surabaya dan para pejuang menolak ultimatum tentara Inggris. Mereka berjanji akan mempertahankan Surabaya sampai titik darah penghabisan.
Tepat pukul 06.00, pertempuran dimulai. Surabaya diserang secara terus-menerus oleh tentara Inggris dari darat, laut, dan udara.
Para pejuang Indonesia pantang mundur, walaupun korban jiwa banyak berjatuhan. Rakyat Surabaya membuat halang rintang agar tentara Inggris tidak leluasa bergerak.
Para pejuang pun memberikan perlawanan hebat.
Pertempuran itu berlangsung tiga minggu. Sekitar 15.000 pejuang gugur demi mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia.
Baca Juga: 10 November Diperingati Sebagai Hari Pahlawan, Yuk, Cari Tahu Sejarahnya
-----
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dan pengetahuan seru, langsung saja berlangganan majalah Bobo dan Mombi SD. Tinggal klik di https://www.gridstore.id
Atau teman-teman bisa baca versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di ebooks.gramedia.com
Tomat-Tomat yang Sudah Dibeli Bobo dan Coreng Hilang! Simak Keseruannya di KiGaBo Episode 7
Penulis | : | Jonathan Alfrendi |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR