Bobo.id - Seluruh makhluk hidup yang ada di Bumi tinggal di permukaan Bumi dengan habitat yang berbeda-beda.
Habitat yang berbeda-beda ini disebabkan karena setiap makhluk hidup membutuhkan lingkungan tertentu, yang berperan dalam memenuhi kebutuhannya.
Lingkungan yang dihuni oleh makhluk hidup ini terdiri dari bagian yang hidup atau biotik dan bagian yang tidka hidup atau abiotik.
Semua bagian biotik dan abiotik ini saling berinteraksi di ekosistem Bumi.
Baca Juga: Apa yang Bisa Kita Lakukan Agar Bisa Ikut Melindungi Bumi Kita dari Bahaya Polusi Plastik?
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI, ekosistem adalah komunitas organik yang terdiri atas tumbuhan dan hewan, bersama habitatnya.
Nah, ekosistem terbagi menjadi dua, yaitu ekosistem alami dan ekosistem buatan.
Apa perbedaan keduanya dan apa saja jenis-jenis ekosistem alami maupun ekosistem buatan, ya?
Apa Itu Ekosistem Alami dan Ekosistem Buatan
Ekosistem yang ada di Bumi dibagi menjadi dua, yaitu ekosistem alami dan ekosistem buatan.
Dari namanya, kita tentu sudah bisa mengetahui perbedaan utama dari dua jenis ekosistem ini.
Ekosistem alami adalah ekosistem yang terjadi atau dibuat oleh alam.
Peran dari ekosistem alami ini adalah untuk menjaga keseimbangan berbagai ekosistem di sekitarnya.
Baca Juga: Contoh Simbiosis Komensalisme dan Perbedaannya dengan Simbiosis Mutualisme dan Parasitisme
Inilah sebabnya, kalau ada salah satu ekosistem yang rusak, maka hal ini akan memengaruhi dan mengganggu keseimbangan lingkungan.
Sedangkan ekosistem buatan adalah suatu ekosistem yang dibuat atau terjadi karena campur tangan manusia.
Tujuan dibentuknya ekosistem buatan ini adalah untuk melengkapi atau menjaga keseimbangan ekosistem alami.
Jenis-Jenis Ekosistem Alami
Ekosistem alami masih terbagi menjadi ekosistem air, yaitu air asin dan air tawar, serta ekosistem darat yang terdiri atas ekosistem hutan, padang pasir, padang rumput, taiga, dan tundra.
1. Ekosistem Air
Ekosistem air merupakan sebuah ekosistem di mana faktor lingkungannya sebagian besar terdiri dari air.
Nah, ekosistem air ini terdiri dari dua jenis, yaitu ekosistem air asin dan air tawar.
Contoh ekosistem air tawar adalah sungai, danau, rawa-rawa, dan kolam. Pada ekosistem ini, ada berbagai hewan dan tumbuhan yang hidup di sekitarnya.
Baca Juga: Mengenal Kenampakan Alam dan Buatan di Indonesia: Contoh Kenampakan Alam di Indonesia
Misalnya ikan air tawar, amfibi, dan tumbuhan berupa ganggang.
Sedangkan pada ekosistem air asin, contohnya adalah laut, pantai, hingga samudera.
Bedanya dengan ekosistem air tawar, ekosistem air asin merupakan kawasan perairan yang terdiri dari air asin.
Pada ekosistem air asin, selain ada berbagai jenis hewan laut seperti ikan, penyu, kura-kura, dan mamaliat laut, ada juga terumbu karang dan berbagai alga yang memiliki perannya masing-masing pada ekosistem itu.
2. Ekosistem Darat
Ekosistem darat adalah suatu ekosistem yang terbentuk dan berada di darat atau tanah.
Ekosistem darat ini dibedakan menjadi beberapa jenis, yaitu ekosistem hutan, padang pasir, padang rumput, taiga, dan tundra.
Perbedaan jenis-jenis ekosistem darat ini berdasarkan tingkat curah hujan dan iklimnya.
Misalnya ekosistem hutan hujan, yang memiliki tingkat atau curah hujan lebih tinggi dibandingkan dengan hutan tropis.
Lalu ekosistem padang rumput tentu berbeda dengan ekosistem padang pasir, karena padang rumput memiliki curah hujan yang lebih tinggi dengan iklim yang suhunya lebih rendah dibandingkan ekosistem gurun pasir yang suhunya tinggi dengan curah hujan rendah.
Ada juga ekosistem tundra dan taiga. Taiga adalah hutan yang tersusun dari satu jenis tumbuhan, misalnya cemara, pinus, dan sejenisnya.
Sedangkan tundra adalah suatu ekosistem dengan suhu yang kering dan dingin, sehingga hanya beberapa hewan dan tumbuhan yang mampu hidup pada ekosistem ini.
Jenis-Jenis Ekosistem Buatan
Peran dari ekosistem buatan adalah untuk mengimbangi atau melengkapi ekosistem alami yang mengalami kerusakan, gangguan, atau ketidakseimbangan.
Selain itu, ekosistem buatan juga dapat berperan sebagai tempat atau cara untuk melestarikan hewan dan tumbuhan yang terancam punah.
Contoh ekosistem buatan adalah suaka margasatwa, kebun raya, kabun binatang, dan taman safari.
1. Suaka Margasatwa
Suaka margasatwa adalah lingkungan yang digunakan untuk melindungi hewan yang sudah terancam punah.
Tidak hanya itu, suaka margasatwa juga menjadi tempat bagi hewan-hewan yang sudah terancam punah tadi untuk berkembang biak dan bertambah jumlahnya.
Suaka margasatwa dibuat oleh manusia dengan menggunakan kekayaan alam tempat suatu spesies hewan berada.
Baca Juga: Apa Jadinya kalau Tidak Ada Gravitasi di Bumi? Simak Penjelasannya di Video Ini!
2. Kebun Binatang
Siapa yang sudah pernah berwisata ke kebun binatang? Di kebun binatang, kita bisa melihat berbagai jenis hewan, mulai dari penguin, sampai gajah.
Di kebun binatang, hewan-hewan diletakkan pada kandang yang berbeda-beda dan terpisah dari setiap spesiesnya.
Hal ini membuat pengunjung bisa berkeliling kebun binatang secara berjalan kaki dengan aman, karena hewan-hewan yang berada di dalam kandang.
Kebun binatang menjadi salah satu sarana konservasi yang dibuat oleh manusia dengan lingkungan alam buatan, sesuai dengan spesies hewan pada kandang itu.
3. Taman Safari
Selain kebun binatang, ada juga taman safari, di mana ada berbagai jenis atau spesies hewan di dalamnya.
Apa bedanya taman safari dengan kebun binatang, ya?
Teman-teman tentu ingat kalau di kebun binatang, hewan-hewan di sana diletakkan pada kandan-kandang yang terpisah satu sama lain dan pengunjung dapat berkeliling dengan berjalan kaki.
Baca Juga: Mengapa Manusia Perlu Berinteraksi dengan Lingkungannya? Belajar dari Rumah SD Kelas 4-6
Namun di taman safari, hewan-hewan bebas berkeliaran dan setiap spesies hewan berada pada area atau lingkungan yang luas serta dipisahkan dengan pagar yang tinggi.
Pengunjung yang berkunjung ke taman safari harus berkeliling menggunakan kendaraan, seperti mobil, sehingga hal ini disebut sebagai perjalanan safari.
Yuk, lihat video ini juga!
-----
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dan pengetahuan seru, langsung saja berlangganan Majalah Bobo dan Mombi SD. Tinggal klik di www.gridstore.id
Atau teman-teman bisa baca versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di ebooks.gramedia.com
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Avisena Ashari |
KOMENTAR