Bobo.id - Teman-teman sudah tahu manfaat mendongeng, kan? Mendongeng bisa membuat kita menjadi cerdas.
Nah, hari ini ada dongeng anak yang berjudul Pangeran Ompol.
Jangan lupa untuk membaca dongeng atau minta orang tuamu untuk mendongeng untukmu, ya!
-----------------------------
Baca Juga: Dongeng Anak: Hati yang Tulus #MendongenguntukCerdas
Pangeran Ompol
Cerita oleh: Aida Hakim
Dahulu kala, hiduplah seorang pangeran bungsu yang selalu bangun pagi. Sebelum kakaknya bangun, ia sudah bangun dan memperhatikan kasurnya. Ya, kasur pangeran bungsu selalu basah. Karena sang pangeran mengompol! Padahal usianya sudah sembilan tahun. Para pelayan diam-diam menjulukinya Pangeran Ompol. Meski namanya adalah Andreas.
Ibunda sang pangeran mulai cemas. "Kita perlu memanggil tabib agar kau tidak mengompol lagi!" ujar ibunda Pangeran Andreas.
Akan tetapi, ternyata tak seorang tabib pun bisa menyembuhkan Pangeran Andreas.
"Tak mengapa pangeran, jika dewasa nanti, kau pasti bisa menahan agar tidak ngompol!" ujar seorang tabib. Pangeran Andreas termenung mendengar penjelasan tabib itu. Ia ingin sembuh sekarang, bukan setelah dewasa nanti!
Suatu hari, ibundanya mencari seorang tabib yang konon sangat ahli. Pangeran Andreas tak sabar menunggu di halaman istana. Akhirnya tabib itu datang dengan kereta kuda. Ketika turun dari kereta kudanya, ternyata tabib itu...seorang wanita muda! Wajahnya sangat cantik.
Pangeran Andreas patah semangat. Tabib tua saja tak bisa mengobatinya, apalagi tabib muda.
"Ini Bibi Lolita, sepupu ayahmu, Andreas!" tutur ibunda pangeran.
"Aku hanya seminggu di sini Andreas. Waktuku tak lama!" janji Bibi Lolita di awal perkenalan mereka. "Aku tahu cara menghentikannya!"
Malam harinya, Bibi Lolita tidak melakukan apa pun. Ia hanya menyiapkan ember di dalam kamar pangeran Andreas. Sebelum tidur, pangeran dilarang banyak minum. Ia pun harus buang air kecil. Dan setiap tengah malam, Bibi Lolita membangunkannya untuk buang air kecil di ember yang tersedia.
Penulis | : | Sarah Nafisah |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR