Bobo.id - Pandemi COVID-19 yang terjadi di seluruh dunia sejak tahun 2020 lalu membuat adanya beberapa perubahan dalam kegiatan yang dilakukan sehari-hari.
Misalnya saja harus selalu memakai masker saat pergi ke luar rumah, menjadi lebih sering cuci tangan, hingga melakukan sekolah dari rumah.
Berbagai hal ini dilakukan untuk mengurangi penularan virus corona yang menyebabkan COVID-19.
Menjaga kebersihan diri memang merupakan cara yang penting untuk dilakukan agar tidak tertular virus ini.
Baca Juga: 7 Kelompok Gejala COVID-19 dari Ringan Hingga Sedang, Ketahui dan Tetap Waspada
Selain itu, sampai sekarang masih terus dilakukan penelitian untuk menemukan vaksin yang paling tepat untuk mencegah virus corona menyerang tubuh.
Untuk mengurangi penularan COVID-19, pemerintah juga meminta masyarakat untuk menerapkan 3M.
Anjuran 3M ini adalah memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak.
Baca Juga: Perbanyak Konsumsi 5 Makanan Ini Agar Paru-Paru Tetap Sehat, Salah Satunya Tomat
Mengutip dari Kompas.com, seorang epidemiolog bernama Dicky Budiman mengatakan, saat ini 3M saja tidak cukup untuk mengurangi penularan COVID-19, melainkan harus melakukan 5M.
Apa saja anjuran 5M ini, ya?
Anjuran 3M Sebaiknya Ditingkatkan Menjadi 5M untuk Cegah Penularan COVID-19
Sejak pandemi COVID-19 berlangsung, pemerintah Indonesia menyarankan kepada masyarakat untuk melakukan 3M sebagai upaya pencegahan penularan virus.
Anjuran 3M ini berisi tiga hal yang harus dilakukan, yaitu memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak.
Dengan melakukan anjuran 3M ini, diharapkan tidak terjadi penularan virus corona penyebab COVID-19.
Namun seorang epidemiolog asal Indonesia yang saat ini berada di Griffith University Australia, Bapak Dicky Budiman mengatakan kalau saat ini 3M saja tidak cukup.
Baca Juga: Bantu Jaga Kadar Gula Darah Hingga Menyehatkan Jantung, Ini 5 Manfaat Jahe untuk Kesehatan
Beliau mengatakan, untuk mengurangi penyebaran COVID-19, sebaiknya masyarakat mulai melakukan 5M.
Anjuran 5M ini adalah tambahan dari anjuran 3M yang sebelumnya sudah dianjurkan oleh pemerintah.
Penambahan anjuran ini adalah menjauhi kerumunan dan mengurangi mobilitas.
Maka anjuran 5M ini adalah memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, dan mengurangi mobilitas.
Menjauhi kerumunan artinya, kita sebaiknya tidak berada di dekat kerumunan orang-orang atau keramaian, yang berisiko menularian virus.
Sedangkan mengurangi mobilitas artinya mengurangi gerakan perpindahan, atau mengurangi untuk bepergian ke luar rumah.
Alasan Perubahan Anjuran Menjadi 5M
Ternyata ada alasan mengapa Pak Dicky Budiman menganjurkan agar 3M diubah menjadi 5M, nih, teman-teman.
Alasannya adalah naiknya jumlah kasus COVID-19 yang terjadi setelah liburan panjang selesai.
Dalam beberapa penelitian yang dilakukan, pergerakan atau mobilitas, interaksi masyarakat yang tinggi, dan kerumunan yang ramai sudah terbukti menjadi hal yang memicu naiknya kasus positif COVID-19 di negara atau wilayah.
Beliau mengatakan, masalah mobilitas dan kerumunan yang besar atau ramai sebagai pemicu kasus COVID-19 ini bukan hanya terjadi di Indonesia, tapi di berbagai negara lain.
Akibatnya, rumah sakit menjadi penuh akan pasien COVID-19 dan tidak bisa menangani pasien lain, serta jumlah penduduk yang meninggal juga semakin tinggi.
Maka dari itu, anjuran 5M ini diharapkan mampu mencegah penyebaran COVID-19 yang terjadi di Indonesia.
Yuk, lihat video ini juga!
-----
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dan pengetahuan seru, langsung saja berlangganan majalah Bobo dan Mombi SD. Tinggal klik di www.gridstore.id
Atau teman-teman bisa baca versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di ebooks.gramedia.com
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR