1. Pengarang
Pada puisi lama, nama pengarang biasanya tidak dituliskan, berbeda dengan puisi baru yang mencantumkan nama penulisnya,
Hal ini disebabkan karena puisi lama umumnya disampaikan secara lisan dan bukannya tertulis.
Akibatnya, tidak diketahui siapa yang pertama kali membuat sebuah puisi.
Sedangkan pada puisi baru, penulisnya akan mudah diketahui, karena pada masa puisi baru, biasanya puisi akan disebarluaskan secara tertulis, misalnya melalui buku.
Baca Juga: Penjelasan Lengkap Reklame: Pengertian, Fungsi, Syarat, dan Macam-Macam Reklame
2. Cara Penulisannya
Perbedaan lain dari puisi lama dan puisi baru adalah aturan pada cara penulisannya.
Dalam menuliskan puisi lama, ada aturan ketat yang harus diikuti oleh penulisnya.
Beberapa aturan dalam penulisan puisi lama adalah setiap bait yang harus terdiri dari empat baris, setiap baris yang terdiri dari 8 - 12 suku kata, dan rima yang harus berpola a-a-a-a.
Berbeda dengan puisi lama, aturan penulisan puisi baru lebih longgar, meski memiliki aturan tertentu.
Aturan tertentu dalam penulisan puisi baru ini nantinya bisa dikembangkan lagi oleh penulis sesuai dengan kebutuhan penulisan puisi.
Baca Juga: Contoh Jenis-Jenis Kendaraan Umum dan Bahan Bakarnya
3. Cara Menyebarkan Puisi
Seperti yang sudah Bobo tuliskan sebelumnya, puisi lama dan puisi baru memiliki cara penyebaran yang berbeda.
Puisi baru akan disebarkan secara lisan atau dari satu orang ke orang lainnya.
Salah satu cara untuk menyebarkan puisi pada jenis puisi lama adalah dengan membacakannya secara langsung, maupun dalam bentuk lagu.
Sedangkan puisi baru disebarkan melalui buku yang dibuat oleh para penulis puisi.
-----
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dan pengetahuan seru, langsung saja berlangganan majalah Bobo dan Mombi SD. Tinggal klik di www.gridstore.id
Atau teman-teman bisa baca versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di ebooks.gramedia.com
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR