Bobo.id - Pada Selasa, 2 Februari 2021 malam hingga Rabu, 3 Februari 2021 dini hari, sejumlah warga di wilayah Malang dan Pasuruan, Jawa Timur, mendengar suara dentuman.
Bersumber dari Kompas.com, suara dentuman itu mirip dengan letusan meriam dan terdengar dengan tempo yang lambat.
Warga di wilayah Malang menyebutkan suara dentuman itu terdengar beberapa kali.
Sejauh ini, asal suara dentuman masih belum dipastikan, teman-teman.
Simak keterangan dari LAPAN, BMKG, dan PVMBG yang dirangkum dari Kompas.com ini, yuk!
Keterangan LAPAN tentang Suara Dentuman di Malang
Suara dentuman bisa disebabkan oleh beberapa hal, salah satunya benda langit yang jatuh atau melintas di dekat Bumi.
Namun, peneliti dari Pusat Sains Antariksa (Pussainsa) Lembaga Antariksa dan Penerbangan Nasional (LAPAN), Bapak Andi Pangerang, menjelaskan bahwa sejauh ini tidak ada catatan asteroid yang tiba pada Rabu tengah malam.
Pihak Pussainsa LAPAN sudah melakukan pemeriksaan pada laman NEO Earth Close Approaches dari NASA selama 2 - 3 hari terakhir.
Baca Juga: Masih dalam Status Siaga, Gunung Merapi Kembali Luapkan Awan Panas Sejauh 1,8 Kilometer
Bapak Andi juga memberikan keterangan bahwa ada dua asteroid yang melintas dekat Bumi, namun waktu tibanya bukan pada Rabu tengah malam tadi.
Selain benda langit yang melintas atau jatuh ke Bumi, Bapak Andi juga menjelaskan ada kemungkinan lain asal suara dentuman, misalnya dentuman sonic dari armada angkatan udara yang sedang latihan.
Keterangan BMKG tentang Suara Dentuman di Malang
Bersumber artikel lainnya di Kompas.com, koordinator Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Bapak Daryono menyebutkan bahwa BMKG tidak mencatat adanya anomali (penyimpangan) seismik yang terjadi.
Sehingga, dentuman itu bukan berasal dari aktivitas gempa, teman-teman.
Bapak Daryono juga mengatakan bahwa sumber suara dentuman bisa berasal dari berbagai hal, seperti shockwave meteorit, shockwave gunung api, shockwave pesawat supersonik, bahan peledak, longsoran tanah skala luas, gempa sangat dangkal, dan thunderstorm.
Kepala BMKG Stasiun Geofisika Karangkates, Kabupaten Malang, Bapak Ma’muri juga mengatakan bahwa pihaknya tidak mendeteksi adanya aktivitas gerakan Bumi atau petir.
Baca Juga: Peristiwa Langit Februari 2021, Akan Ada Puncak Hujan Meteor Alpha Centaurid!
Keterangan PVMBG tentang Suara Dentuman di Malang
Kompas.com juga meminta keterangan dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).
Kepala Subbidang Mitigasi Bencana Gunung Api Wilayah Barat PVMBG, Ibu Nia Haerani menjelaskan bahwa dentuman di wilayah Malang bukan berasal dari aktivitas vulkanik gunung berapi di sekitar Malang.
Di sekitar Malang memang ada sejumlah gunung berapi yang aktif, yaitu Gunung Raung, Gunung Semeru, dan Gunung Bromo. Namun, aktivitas ketiga gunung itu diperkirakan tidak menimbulkan suara dentuman yang terdengar hingga Malang.
Gunung Raung di Banyuwangi memang dilaporkan menimbulkan suara di kawasan sekitar kaki gunung. Namun, dentuman erupsi Gunung Raung tidak terdengar terus menerus dari pos PGA Raung yang jaraknya 14 km dr kawah aktif gunung itu.
Sehingga, Ibu Nia Haerani tidak bisa memastikan bahwa suara dentuman yang terdengar di Malang dan sekitarnya berasal dari Gunung Raung.
Baca Juga: Benarkah Kucing Bisa Memprediksi Gempa Bumi? Ini Perilaku Kucing Sebelum Terjadinya Gempa
(Penulis: Luthfia Ayu Azanella; Kontributor Malang, Andi Hartik; Retia Kartika Dewi)
-----
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dan pengetahuan seru, langsung saja berlangganan majalah Bobo dan Mombi SD. Tinggal klik di www.gridstore.id/
Atau teman-teman bisa baca versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di ebooks.gramedia.com
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Avisena Ashari |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR