Bobo.id - Seseorang yang sudah memiliki uban atau rambut putih di kepalanya sering dikaitkan dengan usia yang sudah tua.
Ya, seseorang yang berusia lanjut, seperti kakek atau nenek biasanya akan memiliki uban, bahkan bisa saja seluruh rambutnya sudah berwarna putih.
Bukan hanya usia, munculnya uban juga bisa terjadi karena beberapa sebab, seperti faktor keturunan atau stres.
Inilah sebabnya, anak-anak, remaja, atau orang yang masih muda juga ada yang memiliki uban.
Ternyata bukan hanya manusia saja yang bisa memiliki uban, nih, teman-teman.
Sebuah penelitian membuktikan kalau anjing ternyata juga bisa memiliki uban di tubuhnya.
Apakah uban di tubuh anjing ini juga disebabkan karena bertambahnya usia mereka, ya?
Kecemasan Jadi Salah Satu Penyebab Uban di Tubuh Anjing
Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Applied Animal Behaviour Science, menuliskan kalau anjing juga bisa memiliki uban, teman-teman.
Uban akan tumbuh saat hewan ini sedang mengalami masa-masa sulit.
Masa-masa sulit bisa dilihat ketika anjing sering mengalami kecemasan atau perilaku yang impulsif, yaitu mempunyai gerakan yang sangat cepat atau bertindak secara tiba-tiba.
Nah, anjing dengan perilaku tersebut akan mengalami perubahan warna bulu yang lebih cepat dibandingkan dengan anjing lainnya.
Perubahan bulu menjadi uban biasanya ditunjukkan pada bagian ujung mulut atau moncong.
Penelitian Dilakukan pada 400 Ekor Anjing
Hasil yang dipublikasikan ini didapatkan dari penelitian yang dilakukan pada 400 ekor anjing beserta pemiliknya, nih, teman-teman.
Nsmun tidak semua anjing bisa ikut dalam penelitian ini. Contohnya adalah anjing yang memiliki bulu berwarna abu-abu atau perak, serta anjing yang berumur lebih dari empat tahun.
Tujuan dari pembatasan ini adalah untuk menghindari kesalahan penelitian mengenai uban yang ada pada bulu anjing.
Nah, untuk memulai penelitian ini, para peneliti lebih dulu memberikan beberapa pertanyaan tentang perilaku anjing kepada pemiliknya.
Pertanyaan yang diberikan kepada pemilik anjing berguna untuk mengukur tingkat kecemasan yang dimiliki oleh anjing.
Beberapa contoh pertanyaan yang diajukan adalah apakah anjing sering menghancurkan barang-barang saat anjing ditinggal sendirian.
Pertanyaan lainnya adalah mengenai apakah bulu anjing sering rontok ketika berada di tempat baru dan anjing suka meringkuk saat merespons kedatangan orang baru.
Baca Juga: Ikan Cupang Peliharaanmu Memuntahkan Makanannya? 5 Hal Ini Bisa jadi Penyebabnya
Selain memberikan pertanyaan untuk mengukur tingkat kecemasan yang dimiliki anjing, peneliti juga memberikan pertanyaan kepada pemilik untuk mengukur tingkat impulsivitas.
Misalnya apakah hewan peliharaannya pernah menerkam seseroang dan apakah anjing pernah kehilangan fokus atau menjadi hiperaktif setelah beraktivitas.
Setelah memberikan dua macam pertanyaan tadi, ada tim penilai lain yang menilai para anjing melalui sebuah foto.
Baca Juga: 5 Jenis Anjing yang Berukuran Kecil, Cocok Menjadi Teman Bermainmu di Rumah
Foto anjing-anjing yang terlibat dalam penelitian dinilai oleh tim penilai dalam 3 skala, nih, teman-teman, yaitu skala 0 - 3.
Dimulai dari 0 yang menunjukkan tidak ada uban di moncong anjing, sedangkan nilai 3 menunjukkan moncong anjing penuh uban.
Apa Hasil Penelitiannya, ya?
Nah, dari penelitian yang dilakukan, peneliti menemukan kalau ternyata anjing betina cenderung mempunyai uban yang lebih banyak dibandingkan anjing jantan.
Selain itu, peningkatan jumlah uban pada anjing juga terjadi pada anjing yang takut terhadap suara keras, hewan lain, atau orang asing, lo, teman-teman.
Sebaliknya, uban pada anjing tidak ada kaitan dengan ukuran anjing, proses sterilisasi, atau masalah kesehatan.
Awalnya, peneliti yang melakukan penelitian ini tidak terlalu yakin dengan hasil yang akan diperoleh, nih, teman-teman.
Baca Juga: Bikin Gemas, Anjing Ini Ngambek Karena Potongan Rambutnya Tak Sesuai, Pemiliknya Sampai Diabaikan
Namun ternyata hasil yang ditunjukkan dari penelitian ini cukup mencolok dan menunjukkan hasil yang cukup menarik.
O iya, peneliti mengatakan penelitian ini dapat digunakan oleh dokter hewan atau pemilik hewan untuk melihat tingkat kecemasan, ketakutan, dan impulsivitas pada hewan.
Karena ketika dokter hewan dan pemilik sudah melihat adanya tingkat kesehatan mental tadi, maka dapat ditentukan langkah pengobatan yang tepat pada hewan.
Tonton video ini juga, yuk!
-----
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dan pengetahuan seru, langsung saja berlangganan majalah Bobo dan Mombi SD. Tinggal klik di www.gridstore.id
Atau teman-teman bisa baca versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di ebooks.gramedia.com
Bertemu Karakter Favorit di Doraemon Jolly Town MARGOCITY, Apa Saja Keseruannya?
Source | : | National Geographic Indonesia |
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR