Bobo.id - Di antara teman-teman, apakah ada yang bercita-cita berprofesi menjadi dokter?
Saat membayangkan bekerja menjadi dokter, biasanya, kita akan teringat rumah sakit, puskesmas, atau klinik.
Namun, ternyata dokter tidak hanya bekerja di rumah sakit, puskesmas, atau klinik, lo. Ada juga dokter yang bekerja di kawasan konflik, membantu masyarakat yang terdampak epidemi, korban bencana alam, dan berbagai kondisi lainnya.
Wah, seperti apa profesi dokter itu, ya?
Pada Rabu, 24 Februari 2021 lalu, Majalah Bobo bersama Médecins Sans Frontières (MSF) Indonesia berbagi cerita tentang profesi dokter secara melalui live Instagram Majalah Bobo.
Sosok dokter yang menjadi narasumber adalah Dr. Muhammad Syahrimal Ishak, yang sering disapa sebagai Dokter Imal.
Dokter Imal merupakan Medical Activity Manager (MSF) Indonesia. MSF Indonesia juga dikenal dengan Dokter Lintas Batas, teman-teman.
Dalam acara “Mengenal Profesi Dokter bersama Médecins Sans Frontières”, Dokter Imal membagikan pengalamannya menjadi dokter serta tips bagi teman-teman yang ingin menjadi dokter.
Yuk, simak keseruannya!
Serunya Mengenal Profesi Dokter Lintas Batas bersama Médecins Sans Frontières
Dalam acara “Mengenal Profesi Dokter bersama Médecins Sans Frontières”, Dokter Imal menyampaikan bahwa tidak semua dokter yang telah menumpuh pendidikan dokter akan bekerja di rumah sakit atau puskesmas.
Selain bekerja merawat pasien, ada dokter yang mengajar mahasiswa kedokteran, ada dokter yang melakukan penelitian di bidang kesehatan, dan ada juga dokter yang bertanggung jawab mengatur rumah sakit.
Nah, bagaimana dengan Dokter Imal, ya?
Dokter Imal, bersama dengan MSF Indonesia, bekerja mendatangi masyarakat untuk mencegah masyarakat menjadi sakit.
Jika para dokter dari MSF Indonesia menemukan ada warga yang sakit, maka dokter-dokter ini akan membantu mendiagnosa penyakitnya.
Selain itu, Dokter Imal dan dokter dari MSF Indonesia lainnya juga memberikan edukasi kesehatan, seperti cara hidup sehat dan cara agar terhindar dari penyakit.
Menjadi Dokter yang Terjun Langsung ke Masyarakat
Menurut Dokter Imal, menjadi dokter yang bekerja mendatangi masyarakat membuat beliau bisa melihat secara langsung kondisi yang ada di masyarakat. Misalnya seperti lingkungan tempat tinggal masyarakat hingga kebiasaan sehari-harinya.
Sehingga, dokter yang bekerja mendatangi masyarakat bisa memberikan saran yang dibutuhkan agar masyarakat terhindar dari penyakit.
Selain memberikan edukasi kesehatan dan memeriksa langsung kondisi kesehatan masyarakat, Dokter Imal bersama MSF Indonesia juga bertugas di pengungsian. Salah satunya, tahun lalu Dokter Imal bertugas di camp pengungsi Rohingnya yang terdampar di Aceh.
Dokter Imal juga pernah bertugas membantu masyarakat di daerah yang terdampak bencana alam dan merawat pasien COVID-19 di Wisma Atlet.
Wah, ternyata profesi dokter tidak hanya bisa menolong masyarakat yang datang ke rumah sakit saja, ya!
Tips untuk Teman-Teman yang Ingin Menjadi Dokter
Selain berbagi cerita seputar profesi dokter, dalam acara live Instagram itu, Dokter Imal juga membagikan tips untuk kita, nih!
Jika ingin menjadi dokter, Dokter Imal berpesan agar kita harus mempersiapkan diri dengan rajin belajar sejak kecil. Bahkan, saat sudah menjadi dokter, kita masih akan harus terus belajar.
Sebabnya, seorang dokter perlu belajar tentang obat baru atau penyakit yang baru muncul, sehingga kebiasaan rajin belajar harus ditanamkan sejak kita masih bersekolah.
Selain itu, kita perlu memperkuat mata pelajaran ilmu pengetahuan alam (IPA) karena pendidikan dokter akan berhubungan dengan ilmu ini.
Dokter Imal juga menjawab berbagai pertanyaan seputar profesi dokter di live Instagram “Mengenal Profesi Dokter bersama Médecins Sans Frontières”, teman-teman.
Kalau teman-teman ingin tahu lebih banyak tentang profesi dokter, simak video lengkapnya di IGTV Majalah Bobo ini, ya!
-----
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dan pengetahuan seru, langsung saja berlangganan majalah Bobo dan Mombi SD. Tinggal klik di www.gridstore.id/
Atau teman-teman bisa baca versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di ebooks.gramedia.com
Penulis | : | Avisena Ashari |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR