Bobo.id - Setiap hari, Bumi berputar mengelilingi Matahari, yang disebut sebagai rotasi.
Rotasi bumi ini selalu terjadi pada porosnya, yang membentang dari Kutub Utara ke Kutub Selatan.
Nah, apakah teman-teman tahu arah perputaran Bumi saat mengelilingi Matahari?
Rotasi Bumi dimulai dari arah barat ke timur, yang disebut sebagai progade. Perputaran Bumi inilah yang menyebabkan terjadinya pergantian waktu dari siang ke malam dalam masa yang berbeda-beda.
Sekarang teman-teman sudah mengetahui arah perputaran Bumi yang selalu sama sejak Bumi terbentuk.
Namun apa jadinya kalau suatu hari nanti Bumi berputar ke arah yang berlawanan, ya?
Peneliti Membuat Simulasi Perputaran Bumi yang Berlawanan Arah
Untuk mengetahui dampak dari Bumi yang berputar berlawanan arah, para peneliti membuat simulasi pergerakan Bumi dari timur ke barat.
Ternyata perputaran Bumi yang berlawanan arah ini menyebabkan berbagai perubahan drastis di Bumi, lo.
Apa saja dampak dari perubahan arah perputaran Bumi?
Perputaran Bumi Membentuk Arus Laut
Ketika Bumi berputar dari arah barat menuju timur, maka dorongan serta tarikannya akan membentuk arus laut, teman-teman.
Arus laut yang ditambah aliran angin atmosfer akan menghasilkan berbagai pola iklim di seluruh dunia.
Nah, hal inilah yang akan membawa curah hujan ke hutan-hutan yang lembap atau memindahkan kelembapan dari tanah yang tandus dan kering.
Baca Juga: Antara Air Dingin dan Air Hangat, Mana yang Bisa Meredakan Pedas dengan Tepat?
Tapi saat Bumi berputar dengan arah yang berlawanan, terjadi perubahan bentuk alam karena arus laut dan angin ikut berubah, nih, teman-teman.
Rotasi atau arah perputaran Bumi yang berlawanan ini akan mengatur arus laut dan angin untuk berinteraksi dengan benua lain dengan cara yang juga berbeda.
Hasilnya, kondisi iklim serta alam di berbagai belahan dunia juga akan berubah.
Gurun Akan Lenyap dari Beberapa Benua
Selain keadaan alam Amerika dan Afrika yang tertukar, efek dari perputaran Bumi yang terbalik juga berpengaruh pada keberadaan gurun, lo, teman-teman.
Gurun pasir di beberapa tempat akan lenyap dan sebagai gantinya akan muncul di tempat lain.
O iya, selain itu daerah Eropa barat juga akan mengalami musim dingin yang lebih dingin dari suhu yang biasanya mereka rasakan.
Ada salah satu jenis bakteri, yaitu cyanobacteria, yaitu sekelompok bakteri yang menghasilkan oksigen dengan cara fotosintesis, juga akan berkembang di tempat yang berbeda dengan habitat mereka sebelumnya.
Atlantic Meridiona Overturning Circulation (AMOC) atau arus laut pengatur iklim yang penting bagi daerah Atlantik juga akan mulai menghilang.
Baca Juga: Tremor Juga Bisa Dialami Anak-Anak, Bahkan yang Baru Lahir, Apakah Bisa Disembuhkan?
Keadaan Amerika dan Afrika Tertukar
Afrika Selatan terkenal dengan alamnya yang gersang dan banyak terdapat padang sabana yang menjadi tempat tinggal bagi banyak hewan khas Afrika.
Sedangkan Amerika mempunyai alam yang ditumbuhi oleh pepohonan lebat, seperti di Amerika Selatan, di mana terdapat hutan Amazon yang juga menjadi rumah bagi berbagai satwa yang belum pernah diketahui sebelumnya.
Tapi kalau Bumi berputar ke arah yang berlawanan, yaitu dari timur ke barat, maka keadaan alam di kedua tempat ini juga akan menjadi berlawanan, lo.
Amerika yang tadinya hijau dan penuh dengan pepohonan akan menjadi dipenuhi oleh padang sabana yang gersang.
Begitu juga dengan Afrika yang tadinya dipenuhi dengan padang sabana yang merupakan tempat hidup berbagai jenis binatang mulai dari jerapah hingga singa akan menjadi hijau dan ditumbuhi pepohonan.
Bumi Menjadi Lebih Hijau
Kalau Bumi berputar ke arah yang berlawanan, memang banyak hal yang akan berubah, teman-teman.
Menariknya, dari simulasi tersebut, peneliti menemukan kalau arah perputaran Bumi yang berlawanan justru akan menyebabkan Bumi menjadi lebih hijau, lo.
Hal ini terjadi karena luas gurun menurun dari 42 juta kilometer persegi menjadi 31 juta kilometer persegi saja.
Rumput-rumput akan memenuhi lebih dari sebagian daerah gurun sebelumnya dan banyak tanaman kayu yang akan tumbuh untuk menutupi sebagian lainnya.
Selain itu, tanaman-tanaman akan menyimpan lebih banyak zat karbondioksida dibandingkan saat Bumi berputar secara prograde.
Baca Juga: Sebelum Hujan, Langit Terlihat Gelap dengan Awan Mendung, Ketahui Penjelasannya, yuk!
Yuk, lihat video ini juga!
-----
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dan pengetahuan seru, langsung saja berlangganan majalah Bobo dan Mombi SD. Tinggal klik di www.gridstore.id
Atau teman-teman bisa baca versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di ebooks.gramedia.com
Source | : | Live Science |
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Avisena Ashari |
KOMENTAR