Bobo.id - Saat ini, seluruh masyarakat di dunia masih sama-sama berjuang untuk mencegah penyakit COVID-19 semakin menyebar luas, teman-teman.
Beberapa caranya antara lain dengan melakukan karantina mandiri, lockdown, hingga akhirnya saat ini sudah ditemukan vaksin untuk mencegah penularan virus SARS-Cov-2 yang menyebabkan COVID-19.
Virus penyebab penyakit COVID-19 pertama kali ditemukan akhir 2019 lalu dan pada bulan Maret 2020, organisasi kesehatan dunia WHO menyebut wabah penyakit COVID-19 sebagai pandemi global.
Pandemi merupakan wabah yang berjangkit secara serempak di banyak tempat, yang meliputi wilayah yang luas.
Bersumber dari Kompas.com, WHO mengingatkan masyarakat dunia bahwa penyakit COVID-19 bisa menjadi penyakit endemik.
Baca Juga: Pakai 2 Masker Bisa Cegah Penularan COVID-19 Lebih Baik, Ini Tips Tepat Memakai 2 Masker
Pesan WHO tentang Penyakit COVID-19
Tahun 2020 lalu, WHO pernah mengingatkan agar masyarakat dunia belajar untuk hidup berdampingan dengan COVID-19.
Menurut Profesor David Heymann, Ketua Kelompok Penasihat Strategi dan Teknis WHO untuk Bahaya Infeksi, menyebutkan bahwa virus penyebab COVID-19 bisa menjadi penyakit endemik seperti empat jenis virus corona yang telah diketahui sebelumnya.
Pada konferensi pers virtual WHO yang dilaksanakan Rabu, 24 Februari 2021, Direktur Eksekutif Program Kedaruratan Kesehatan WHO, Dr. Michael Ryan, mengatakan bahwa COVID-19 kemungkinan tidak akan sepenuhnya hilang.
Beliau juga menyebutkan bahwa virus penyebab COVID-19 bisa menjadi virus endemik.
Baca Juga: Mengenal 'Covid Arm', Salah Satu Efek Samping yang Bisa Muncul Setelah Menerima Vaksin COVID-19
Apa Itu Penyakit Endemik?
Bersumber dari Very Well Health, penyakit endemik adalah penyakit yang selalu ada di populasi atau wilayah tertentu.
Salah satu penyakit yang termasuk penyakit endemik misalnya penyakit malaria.
Penyakit malaria merupakan penyakit endemik di sebagian besar wilayah Afrika dan beberapa wilayah di Amerika Selatan.
Selain malaria, penyakit demam berdarah juga merupakan penyakit endemik di beberapa wilayah di dunia, seperti wilayah Afrika, Amerika, Asia Tenggara, bagian timur Mediterania, dan Pasifik Barat.
Contoh penyakit endemik lainnya misalnya ada cacar air yang bisa ditemukan di semua tempat di dunia.
Baca Juga: Pandemi COVID-19 Belum Usai, Perhatikan Pemakaian Masker yang Benar untuk Kurangi Risiko Penularan
Perbedaan Endemik dan Epidemi
Istilah ‘endemik’ sering tertukar dengan ‘epidemi’.
Istilah epidemi digunakan untuk menyebut wabah penyakit menular yang berjangkit dengan cepat dan menimbulkan banyak korban.
Hubungannya dengan pandemi yaitu pandemi merupakan epidemi yang terjadi dalam skala global atau dunia.
Nah, dalam kondisi tertentu, sebuah wabah epidemi atau pandemi bisa menjadi penyakit endemik.
Penyakit endemik tidak selalu menyerang banyak orang, teman-teman. Penyakit itu bisa juga jarang terjadi.
Namun, yang disebut penyakit endemik adalah penyakit itu selalu bisa ditemukan dalam sebuah populasi yang ada di suatu tempat tertentu.
-----
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dan pengetahuan seru, langsung saja berlangganan majalah Bobo dan Mombi SD. Tinggal klik di www.gridstore.id/
Atau teman-teman bisa baca versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di ebooks.gramedia.com
Menuju Dua Dekade, National Geographic Indonesia Gelar Pameran Foto Sudut Pandang Baru Peluang Bumi
Source | : | Kompas.com,CDC,WHO,Verywell Health |
Penulis | : | Avisena Ashari |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR