Bobo.id - Materi belajar buku tematik kelas 6, tema 8, subtema 2, kurikulum 2013 kita belajar mengenai Bumiku dan Musimnya.
Di dalamnya ada materi SBdP (Seni Budaya dan Prakarya), yaitu mengenal contoh tari yang dilakukan secara berkelompok.
Apakah teman-teman tahu tari tradisional apa saja yang dilakukan secara berkelompok?
Kalau belum tahu, kita cari tahu kunci jawabannya di sini, yuk!
Baca Juga: Cari Jawaban Soal Kelas 6 Tema 7 Subtema 2: Apa Saja Unsur-Unsur Tari?
Contoh Tari yang Dilakukan Secara Berkelompok
Berikut ini adalah contoh tari tradisional Indonesia yang dilakukan secara berkelompok:
1. Tari Saman
Bagi kita orang Indonesia pasti tidak asing dengan tari saman. Ini adalah tarian tradisional yang berasal dari Aceh.
Tak hanya di Indonesia, ternyata tari saman juga terkenal di berbagai negara, lo.
Yap, ternyata tari saman sudah beberapa kali tampil di rancah internasional dan menjadi tontonan menarik bagi banyak orang.
Tari dari Aceh ini menarik perhatian karena gerakan-gerakannya yang amat cepat dan unik sehingga terlihat seperti atraksi.
Untuk melakukan tari saman dibutuhkan kerja sama dan ketepatan antar penari karena dilakukan secara berkelompok.
2. Tari Kecak
Tari Kecak adalah salah satu tari tradisional yang berasal dari Pulau Bali.
Tarian ini diciptakan pada tahun 1930 oleh seniman Bali bernama Wayan Limbak dan pelukis asal Jerman bernama Walter Spies.
Tarian ini terinspirasi dari kisah Ramayana dan ritual sanghyang.
Keunikan dari Tari Kecak adalah tidak ada alat musik untuk mengiringi tarian ini. Nah, karena itulah, ada orang-orang yang menjadi pengiring tarian ini.
Para pengiring ini biasanya ada 50 orang dan bertugas untuk berteriak dan membuat suara “cak… cak… cak…” untuk mengiringi penari.
Sementara, para penari bertugas untuk mementaskan drama tentang cerita Ramayana, tentu saja sambil menari.
3. Tari Janger
Tari janger adalah tarian Bali penuh nyanyian yang ditarikan secara massal. Tari janger ditampilkan antara 10 sampai 16 orang pasang penari pria dan wanita.
Kelompok penari pria dinamakan kecak dan kelompok penari wanitanya di namakan janger. Mereka bernyanyi dan menari, sambil bersahutan mengucapkan syair kisah-kisah anak muda.
Tari janger diperkirakan muncul sekitar tahun 1920 pertama kali di daerah Bali Utara.
Asal mula tari janger dimulai dari nyanyian bersahut-sahutan orang-orang yang sedang memetik kopi.
Nyanyian itu dilakukan sebagai hiburan, sekaligu untuk menghapus kelelahan.
Dari bentuk yang sangat sederhana ini kemudian berkembang dan menjadilah tari janger seperti yang ada di Bali.
4. Tari Bedhaya Ketawang
Tari Bedhaya Ketawang merupakan tarian sakral yang dipentaskan dalam istana Kasunanan Surakarta, Jawa Tengah (Keraton Solo).
Pementasannya dilakukan satu kali dalam setahun, yaitu ketika upacara penobatan raja baru atau peringatan penobatan raja (Sunan).
Tari Bedhaya Ketawang diperagakan oleh 9 orang penari wanita yang berbusana, tata rias serta gerak tarian yang sama.
Kualitas gerak halus cenderung lembut atau pelan dan diiringi seperangkat gamelan jawa.
Baca Juga: Jenis Pola Lantai Ada 2 Macam, Ini Penjelasan dan Contoh Pola Lantai dalam Tarian Daerah
5. Tari Serimpi
Tari Serimpi merupakan tari yang berasal dari Jawa Tengah.
Tari Serimpi yang sudah banyak dipentaskan ini memiliki gerak lemah gemulai yang menggambarkan kesopanan dan kehalusan budi.
Kelemahlembutan ragam gerak yang ditunjukkan dari gerakan yang pelan serta anggun dengan diiringi suara musik gamelan.
Sejak zaman kuno, tari Serimpi sudah memiliki kedudukan yang istimewa di keraton-keraton Jawa dan tidak dapat disamakan dengan tari yang lain karena sifatnya yang sakral.
Dulu, tari Serimpi hanya boleh dipentaskan oleh orang-orang yang dipilih keraton.
6. Tari Pakarena
Tari Pakarena merupakan tarian tradisional dari Sulawesi Selatan yang diiringi oleh alat musik 2 kepala drum (gandrang) dan sepasang instrument alat semacam suling (puik-puik).
Tari pakarena yang selama ini dimainkan oleh maestro tari pakarena Maccoppong Daeng Rannu di Kabupaten Gowa, terdapat jenis tari pakarena lain yang berasal dari Kabupaten Kepulauan Selayar, yaitu Tari Pakarena Gantarang.
Alasan dinamakan sebagai Tari Pakarena Gantarang karena tarian ini berasal dari sebuah perkampungan yang merupakan pusat kerajaan di Pulau Selayar pada masa lalu, yaitu Gantarang Lalang Bata.
Tarian yang dimainkan oleh empat orang penari perempuan, pertama kali ditampilkan ada abad ke 17 tepatnya tahun 1903 saat Pangali Patta Raja dinobatkan sebagai Raja di Gantarang Lalang Bata.
Baca Juga: Inilah Alasan Mengapa Penari Soya-Soya Tidak Memakai Riasan Muka
7. Tari Gantar
Menurut cerita yang ada, Tari Gantar ditarikan pada saat upacara adat tertentu.
Terdapat versi cerita lain yang mengatakan bahwa tari Gantar merupakan tarian yang dipentaskan pada saat upacara pesta tanam padi.
Properti yang digunakan adalah sebuah tongkat panjang kurang lebih 60 cm dan ujungnya dihiasi rumbai-rumbai.
Tongkat panjang yang digunakan dalam menari berfungsi untuk melubangi tanah.
Bambu yang pendek digunakan untuk menaburkan benih padi pada lubangannya.
Sumber: Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013 Kelas VI Tema 8, Edisi Revisi
-----
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dan pengetahuan seru, langsung saja berlangganan majalah Bobo dan Mombi SD. Tinggal klik di https://www.gridstore.id
Atau teman-teman bisa baca versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di ebooks.gramedia.com
Penulis | : | Sarah Nafisah |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR