Bobo.id - Apakah teman-teman pernah tahu tentang muntahan paus atau ambergris?
Bersumber dari Kompas.com, seorang perempuan di Thailand, Siriporn Niamrin, menemukan muntahan paus yang bernilai hingga Rp3,7 miliar.
Rupanya, muntahan paus atau ambergris ini amatlah langka. Konon, satu gram ambergris harganya bisa 30 kali lipat lebih mahal dari satu gram perak.
Baca Juga: Mengapa Paus Bisa Terdampar di Pantai dan Tubuh Paus Bisa Meledak saat Terdampar?
Ambergris dapat dijadikan sebagai bahan pembuat parfum. Parfum yang dibuat dari ambergris bukan parfum biasa.
Ambergris dapat menghasilkan wangi khas yang menyenangkan untuk manusia. Wangi ini tidak bisa dihasilkan oleh zat lain, selain ambergris.
Yuk, cari tahu fakta-fakta ambergris ini!
Berasal dari Usus atau Sistem Pencernaan Paus Kepala Kotak
Ambergris berasal dari sistem pencernaan paus kepala kotak atau paus sperma (Physeter macrocephalus). Bentuk dan teksturnya seperti bongkahan lilin.
Meski dikenal juga sebagai muntahan paus, belum ada yang melihat langsung bagaimana paus ini mengeluarkan ambergris.
Para peneliti memperkirakan, paus kepala kotak mengeluarkan ambergris bukan dari mulut, melainkan dari anus atau saluran pembuangan kotoran.
Awalnya Berbau Busuk
Saat baru dikeluarkan, muntahan paus berbau busuk dan berwarna kehitaman.
Inilah yang membuat para peneliti menduga, ambergris dikeluarkan dari saluran pembuangan kotorannya.
Namun, lama-lama bau busuk itu hilang dan berubah menjadi harum.
Hanya Dikeluarkan oleh Paus Jantan
Paus kepala kotak sangat jarang mengeluarkan muntahan atau ambergris.
Dari jumlah paus kepala kotak yang ada, hanya 1 persen paus yang mengeluarkannya. Selain itu, ambergris hanya dikeluarkan oleh pejantan.
Diperkirakan, ambergris dikeluarkan oleh paus kepala kotak karena salah makan.
Misalnya ia menelan benda tajam yang sulit dicerna, seperti paruh cumi raksasa.
Ketika paus salah makan maka mereka akan menciptakan sejenis lapisan lemak yang kemudian dikeluarkan.
Semakin Lama Mengapung, Harganya Semakin Mahal
Biasanya, ambergris akan tenggelam di laut. Namun, ada sebagian yang mengapung dan terdampar di tepi pantai.
Uniknya, semakin lama ambergris mengapung, harganya akan semakin mahal.
Sebab, potongan ambergris yang sudah terlalu lama di laut akan mengeluarkan aroma manis dan harum yang sering disamakan dengan bau pinus atau musk.
Meski banyak peminatnya, beberapa negara mulai melarang penggunaan muntahan paus untuk bahan baku industri, seperti parfum.
Itu karena jumlah paus kepala kotak yang makin sedikit.
-----
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dan pengetahuan seru, langsung saja berlangganan majalah Bobo dan Mombi SD. Tinggal klik di www.gridstore.id
Atau teman-teman bisa baca versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di ebooks.gramedia.com
Kenapa Air Sering Tumpah saat Kita Memindahkannya dari Gelas? Ini Penjelasannya
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Iveta Rahmalia |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR