Meningkatnya kadar gula dalam nektar pada bunga diyakini sebagai cara atau respons yang digunakan bunga untuk memikat lebah yang lewat.
Peneliti menduga hal tersebut berguna sebagai cara bunga untuk meningkatkan peluang penyebaran serbuk sari yang lebih maksimal.
Penelitian Menggunakan Gelombang Suara yang Berbeda
Untuk mengetahui apakah tanaman memang bisa mendengar melalui bunga, para ilmuwan melakukan pengukuran terhadap produksi nektar menggunakan suara.
Pengukuran tersebut dilakukan saat tidak ada suara, suara pada tiga tingkat frekuensi yang berbeda, yaitu rendah, menengah, dan tinggi, serta gelombang suara dengung lebah.
Hasilnya, produksi nektar pada bunga berubah dengan cepat hanya dalam tiga menit saat tanaman mendengar gelombang suara dari dengung lebah.
Sedangkan saat sedang sunyi dan ada frekuensi pada tingkat yang berbeda, tidak ada perubahan produksi nektar yang terjadi.
Para ilmuwan kemudian mencoba menghilangkan kelopak bunga pada tanaman untuk melihat efeknya pada produksi nektar.
Setelah menghilangkan kelopak bunga, tercatat tidak ada produksi nektar yang terjadi saat ada gelombang suara lebah yang lewat di sekitar bunga, nih, teman-teman.
Baca Juga: Termasuk Salah Satu Kucing yang Pandai Berburu, Berikut Fakta Unik Mengenai Kucing Caracal
Hal tersebut semakin memperkuat bukti bahwa bunga pada tanaman berfungsi sebagai telinga untuk mengetahui lingkungan sekitarnya.
Fungsi bunga sebagai telinga pada tanaman bisa menjelaskan kenapa banyak bunga yang berbentuk seperti mangkuk, yaitu kemungkinan agar bisa menangkap suara lebih baik.
Tonton video ini juga, yuk!
-----
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dan pengetahuan seru, langsung saja berlangganan majalah Bobo dan Mombi SD. Tinggal klik di www.gridstore.id
Atau teman-teman bisa baca versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di ebooks.gramedia.com
Source | : | National Geographic Indonesia |
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Avisena Ashari |
KOMENTAR